BANDA ACEH, Rajawalinet.co — Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia ke-77 tahun ini dipusatkan pada aksi kemanusiaan di lokasi bencana banjir bandang di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Alih-alih menggelar seremoni, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia memilih turun langsung untuk memantau kondisi pengungsi sekaligus mengkaji penyebab bencana.
Delegasi Komnas HAM yang terdiri dari Komnas HAM RI, Komnas HAM Perwakilan Sulawesi Tengah, Maluku, dan Aceh melakukan pemantauan dua fokus utama: memastikan pemenuhan hak-hak dasar para pengungsi dan melakukan kajian awal terkait faktor penyebab banjir bandang, termasuk aspek lingkungan dan tata ruang.
“Komnas HAM terus melakukan berbagai upaya sesuai kewenangan kami, memastikan agar pemulihan pascabencana dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip HAM,” ujar Ketua Komnas HAM RI, Anis Hidayah, di Banda Aceh, Rabu (10/12/2025).
Pernyataan itu ia sampaikan setelah mengikuti doa bersama, salat ghaib, dan penyerahan bantuan untuk korban bencana di Sekretariat Komnas HAM Aceh. Anis menegaskan bahwa peringatan Hari HAM tidak boleh lepas dari situasi nyata masyarakat.
“Tragedi kemanusiaan akibat bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh menjadi panggilan bagi Komnas HAM untuk hadir dan memastikan hak-hak korban, terutama kelompok rentan seperti anak, perempuan, dan penyandang disabilitas, tidak terabaikan,” katanya.
Acara puncak peringatan digelar melalui Doa Bersama di Kantor Komnas HAM Perwakilan Aceh. Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, dan Imigrasi, Prof. Dr. Yusril Isra Mahendra, hadir langsung memberikan dukungan moral dan memastikan komitmen pemerintah dalam penanganan bencana.
“Kehadiran Komnas HAM di lokasi bencana adalah wujud nyata dari roh Hari HAM, yaitu melindungi martabat dan hak setiap individu, terutama saat mereka berada dalam situasi terburuk,” ujar Yusril.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan menindaklanjuti temuan Komnas HAM terkait pemenuhan hak pengungsi dan upaya mitigasi agar bencana serupa tidak berulang.
“Pemerintah siap mengambil langkah konkret atas temuan tersebut,” tambahnya.
Doa bersama dipersembahkan bagi para korban yang meninggal dunia, kesembuhan bagi yang terluka, serta penguatan bagi seluruh masyarakat yang terdampak bencana di tiga provinsi tersebut.
