Indeks

Warga Molino Blokade Jalan PT Bumanik

Perwakilan warga, Parman, mengatakan blokade dilakukan setelah adanya kesepakatan dengan perusahaan.

Warga Molino Blokade Jalan PT Bumanik
Warga Dusun I Molino saat mendatangi site office PT Bumanik/Sumber: Istimewa

MOROWALI UTARA, Rajawalinet.co – Warga Dusun 1 Desa Molino, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, memblokade jalan di kawasan PT Bumanik, salah satu perusahaan penyuplai ore ke PT SEI pada Kamis (18/9/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas dampak banjir bandang yang diduga kuat akibat aktivitas perusahaan.

Perwakilan warga, Parman, mengatakan blokade dilakukan setelah adanya kesepakatan dengan perusahaan.

“Tadi waktu kami turun ke site office, kami himbau supaya jangan dulu ada kegiatan sebelum ada komitmen dari PT Bumanik. Kebetulan general managernya menemui kami di pos security,” jelas Parman saat dihubungi melalui telepon WhatsApp.

Ia menegaskan, masyarakat memberi tenggat waktu 10 hari kepada PT Bumanik untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Jika tidak ada tindak lanjut, warga akan menghentikan seluruh aktivitas perusahaan di Blok B2 hingga Blok Cengkih.

“Mereka minta tenggang waktu 10 hari. Kalau selesai tapi tidak ada realisasi, maka dengan sendirinya PT Bumanik menghentikan semua kegiatannya mulai hari ini,” tegas Parman.

Menurutnya, aksi ini berangkat dari sikap perusahaan yang tidak mengindahkan instruksi Gubernur Sulawesi Tengah terkait dampak lingkungan.

“Sudah termasuk semua itu, seperti penimbunan sungai dan pencemaran lingkungan. Sesuai arahan gubernur kemarin, tapi PT Bumanik tidak indahkan instruksi itu,” ujarnya.

Parman menambahkan, masyarakat menuntut perusahaan segera memberikan kompensasi atas kerugian akibat banjir bandang yang melanda Desa Molino pada 20 Agustus 2025 lalu.

“Harapan kami, PT Bumanik selesaikan semua dampak banjir, termasuk kerugian masyarakat yang kena bencana supaya dibayarkan,” katanya.

Kerugian warga bervariasi, mulai dari kendaraan roda dua hingga mobil yang terseret arus banjir.

“Ada yang hanyut motornya, sudah tidak bisa dioperasikan. Ada lima unit mobil yang kemarin sempat terseret arus banjir,” ungkap Parman.

Banjir bandang itu hanya berlangsung sekitar tujuh menit, namun menimbulkan kerusakan parah. “Selama saya 20 tahun di Molino, baru kali ini terjadi,” tutur Parman.

Hingga kini, warga masih menunggu komitmen perusahaan. Mereka menegaskan akan terus melakukan aksi jika dalam 10 hari ke depan tidak ada kejelasan.

error: Content is protected !!
Exit mobile version