PALU, Rajawalinet.co — Setelah hampir tiga dekade menunggu, Vihara Karuna Dipa Palu akhirnya diresmikan pada Minggu (16/11). Peresmian ini dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes., bersama unsur forkopimda, pejabat daerah, FKUB, serta para pemuka agama Buddha.
Dalam sambutannya, Reny menyampaikan apresiasi Gubernur Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., kepada seluruh pihak yang menjaga semangat pembangunan vihara sejak peletakan batu pertama. Ia berharap Vihara Karuna Dipa menjadi pusat harmoni bagi masyarakat.
“Marilah kita berdoa semoga vihara ini menjadi tempat suci yang membawa damai bagi umat Buddha dan masyarakat Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Ketua Yayasan Karuna Dipa, Wijaya Chandra, menjelaskan bahwa batu pertama pembangunan vihara diletakkan pada 1995. Dua tokoh berperan penting saat itu: Gubernur Sulteng Aziz Lamadjido—ayah Wagub Reny—dan Robby Chandra, ayah dari Wijaya.
“Umat kita akan kuat kalau terdidik, maka pengembangan fokus dulu ke sekolah baru vihara,” terang Wijaya, menjelaskan alasan panjangnya proses pembangunan.
Sanghanayaka Sangha Theravada Indonesia, Bhante Sri Sbhapanno, Mahathera, turut memberikan apresiasi pada perkembangan lembaga pendidikan Karuna Dipa yang mendahului pembangunan vihara.
“Keistimewaan Palu ini, setelah sekolahnya maju baru vihara yang dibangun,” ujarnya.
Vihara Karuna Dipa kini berdiri megah di atas lahan lebih dari 3.000 meter persegi, dilengkapi gedung utama untuk ritual keagamaan, ruang pendidikan, tempat tinggal biksu dan tamu, aula serbaguna, kantor, dapur, serta bangunan edukasi berupa candi dan stupa.
Peresmian ini menjadi penanda baru bagi komunitas Buddha di Palu, sekaligus penguatan nilai kerukunan dan moderasi beragama di Sulawesi Tengah.
