MOROWALI, Rajawalinet.co – Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Sulawesi Tengah, Syarifudin Hafid, menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah daerah, nelayan, dan lembaga pendidikan untuk memperkuat sektor perikanan tangkap yang berkelanjutan di Kabupaten Morowali.
Hal itu disampaikan Syarifudin saat menghadiri Rapat Kerja Teknis Bidang Perikanan Tangkap dan Rembuk Nelayan Kabupaten Morowali yang digelar di Kafe Puncak Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Kamis (6/11/2025).
“Nelayan adalah pilar ekonomi maritim kita. Tugas kita bersama adalah memastikan mereka tidak hanya bertahan hidup, tetapi juga berkembang dan sejahtera,” ujar Syarifudin Hafid. “Karena itu, sinergi antara pemerintah, HNSI, dan perguruan tinggi sangat penting untuk memperkuat sektor ini.”
Menurutnya, Morowali memiliki potensi besar di bidang perikanan tangkap, namun masih membutuhkan dukungan kebijakan yang berpihak, infrastruktur yang memadai, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di tingkat nelayan.
Syarifudin juga menilai, forum rembuk nelayan menjadi sarana penting dalam menampung aspirasi dan memperkuat kolaborasi antarpihak. “Dialog seperti ini sangat dibutuhkan agar setiap persoalan yang dihadapi nelayan bisa diidentifikasi dan diselesaikan bersama melalui langkah konkret,” katanya.
Kegiatan yang digelar oleh Dinas Perikanan Daerah Kabupaten Morowali itu turut dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Universitas Alkhairaat dan Pemerintah Kabupaten Morowali dalam bidang pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan.
Melalui kerja sama tersebut, Syarifudin berharap ke depan akan lahir berbagai program penelitian dan pendampingan yang mampu menjawab kebutuhan nelayan di lapangan.
“Kita ingin perguruan tinggi hadir bukan hanya sebagai lembaga akademik, tapi juga mitra strategis dalam pemberdayaan masyarakat pesisir,” pungkasnya.
