Indeks

Ribuan Jamaah Padati Masjid Baitul Khairat

Ribuan warga memadati seluruh area masjid, mulai dari lantai utama, lantai dua, hingga area batas suci di sekeliling bangunan.

Ribuan Jamaah Padati Masjid Baitul Khairat
Jamaah sholat Jumat berbondong-bondong menunaikan ibadah di Masjid Baitul Khairat/Sumber: Adyaksa

PALU, Rajawalinet.co — Setelah lebih dari dua tahun proses pembangunan, Masjid Raya Baitul Khairat akhirnya kembali digunakan untuk Salat Jumat perdana pada Jumat (28/11/2025). Ribuan warga memadati seluruh area masjid, mulai dari lantai utama, lantai dua, hingga area batas suci di sekeliling bangunan.

Kepala Dinas Cikasda Sulteng, Ruly Djanggola, yang menerima serah terima bangunan dari PT PP pada 15 November 2025, menyampaikan rasa syukurnya atas momentum bersejarah ini.

“Syukur Alhamdulillah, hari ini acara Jumat Perdana bisa dilaksanakan setelah tanggal 15 November kemarin kami melakukan serah terima dari pihak PP. Pak Dolly ini di samping saya adalah project manager dari proyek Masjid Raya,” ujarnya.

Ruly menyebut antusiasme masyarakat sangat tinggi karena masjid tersebut telah lama dinanti.

“Kerinduan masyarakat sudah dua tahun lebih, tepatnya dua tahun satu bulan menunggu proses pembangunan selesai. Hari ini kurang lebih hampir 15 ribu jamaah hadir. Lantai satu, lantai dua, lantai dasar, dan batas suci semuanya terisi jamaah,” katanya.

Menurutnya, pembangunan Masjid Raya Baitul Khairat merupakan proyek yang dilanjutkan oleh tiga gubernur.

“Ini adalah pembangunan yang dirintis oleh Pak Longki Djanggola, Pak Rusdy Mastura, sampai Pak Anwar Hafid. Pembangunan ini memberi dampak besar bagi masyarakat, khususnya warga Kota Palu,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa masjid megah ini merupakan aset publik yang perlu dijaga bersama.

“Pesan khatib Jumat, Prof. Lukmat, sangat jelas: setelah masjid dibangun, menjadi kewajiban kita untuk meramaikan dan menjaga fasilitas ini. Ini aset dari uang rakyat Sulawesi Tengah, yang harus kita jaga bersama,” tegas Ruly.

Project Manager PT PP, Dolly Abu Zain, menambahkan bahwa PT PP masih bertanggung jawab terhadap pemeliharaan bangunan selama satu tahun ke depan.

“Masa pemeliharaan berlangsung sampai 15 November 2026. Jika ada kerusakan akibat pemasangan atau material, itu menjadi tanggung jawab kami. Tapi kerusakan akibat pemakaian tentu berbeda penanganannya,” jelasnya.

Untuk mendukung operasional awal, PT PP menempatkan petugas khusus di lokasi masjid.

“Saat ini ada sekitar empat petugas lapangan yang standby. Kalau diperlukan tenaga tambahan, kami siap datangkan. Kami ingin memastikan masjid ini terjaga dengan baik,” tambah Dolly.

Dengan digelarnya Salat Jumat perdana ini, Masjid Raya Baitul Khairat resmi kembali berfungsi sebagai pusat ibadah masyarakat Kota Palu.

error: Content is protected !!
Exit mobile version