BIREUEN, Rajawalinet.co – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) turun langsung ke lokasi banjir dan longsor di Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, untuk memantau kondisi para korban sekaligus memastikan pemenuhan hak dasar masyarakat terdampak.
Anggota Komnas HAM Atnike Nova Sigiro memimpin kunjungan bersama Sekretaris Jenderal Komnas HAM Henry Silka Innah, Selasa (9/12/2025). Mereka didampingi Kepala Sekretariat Komnas HAM Sulawesi Tengah Livand Breemer dan Kepala Sekretariat Komnas HAM Aceh Supriyadi Utama.
Rombongan menyambangi tiga gampong terdampak, yakni Alue Kuta, Alue Bayeu Utang, dan Kuala Ceurapee. Di lokasi, tim berdialog langsung dengan warga pengungsi dan menyerahkan bantuan darurat.
“Kami ingin memastikan negara hadir. Korban harus mendapat akses air bersih, layanan kesehatan, dan pendampingan untuk anak-anak,” kata Atnike Nova Sigiro.
Data lapangan menunjukkan skala dampak yang besar. Di Gampong Alue Kuta, sebanyak 850 dari 884 warga mengungsi. Di Alue Bayeu Utang, seluruh 228 warga meninggalkan rumah. Sementara di Kuala Ceurapee, 912 jiwa juga mengungsi.
Camat Jangka Mulyadi menegaskan kondisi pengungsi masih jauh dari layak.
“Air bersih masih sangat terbatas. Warga kesulitan mandi dan mencuci. Anak-anak butuh pendampingan karena mengalami trauma,” ujar Mulyadi.
Tim Komnas HAM mencatat kebutuhan dasar belum terpenuhi secara optimal, terutama ketersediaan air bersih dan layanan pendampingan psikososial bagi anak-anak.
Sekretaris Jenderal Komnas HAM Henry Silka Innah menyatakan pihaknya akan membawa temuan ini ke tingkat nasional.
“Kami tidak hanya memberi bantuan, tetapi juga mencatat dan mengawal agar hak-hak korban bencana benar-benar dipenuhi oleh negara,” tegasnya.
Komnas HAM memastikan akan terus memantau proses pemulihan pascabencana dan mendorong percepatan layanan dasar bagi warga terdampak di Aceh.
