Jakarta, rajawalinet.co – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) merupakan langkah strategis untuk mengeliminasi kanker leher rahim di Indonesia.
Dalam upaya tersebut, pemerintah memberikan vaksin HPV secara gratis bagi masyarakat yang lahir pada tahun 1999.
“Ini sudah menjadi bagian dari komitmen global pada 2022. Kita mengeluarkan Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk eliminasi kanker serviks. Diharapkan pada 2030, 90 persen anak sebelum usia 15 tahun—baik laki-laki maupun perempuan—telah mendapatkan vaksinasi HPV,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers usai diskusi bertajuk *”Reafirmasi Komitmen Eliminasi Kanker Serviks”* di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Selain vaksinasi untuk kelompok usia tertentu, Kemenkes juga mendorong deteksi dini bagi masyarakat yang lahir sebelum 1999. Nadia mengimbau mereka untuk memanfaatkan layanan skrining HPV gratis yang tersedia melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
“Kalau yang lahir di bawah 1990, vaksinasi memang masih mahal. Tapi kita bisa tetap melindungi mereka lewat skrining HPV. Kombinasi antara imunisasi dan deteksi dini bisa menjaga dua kelompok populasi untuk mencapai target eliminasi,” jelas Nadia.
Ia menambahkan, skrining HPV tidak hanya bermanfaat untuk pencegahan kanker serviks, tetapi juga menjadi bagian penting dari pengendalian penyakit tidak menular lainnya.
Hasil tes HPV DNA ini dinilai efektif memberikan perlindungan hingga sepuluh tahun ke depan.
“Kalau dulu ulang tahun hanya dirayakan biasa, sekarang bisa jadi momentum kesehatan. Cukup datang ke Puskesmas, lakukan pemeriksaan HPV DNA, dan itu gratis,” kata Nadia.
Langkah ini sejalan dengan upaya Indonesia dalam mendukung komitmen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengeliminasi kanker serviks secara global melalui vaksinasi, deteksi dini, dan pengobatan yang tepat.
