Bencana Donggala : Dua Korban Meninggal, Excavator dan Jembatan Darurat Disiapkan

Sejak hari pertama, BPBD Sulteng telah mengirimkan surat resmi kepada BWSS III dan BPJN XIV untuk permintaan alat berat dan jembatan darurat. Kini, excavator telah beroperasi di lokasi dan material jembatan darurat sedang dalam proses pengangkutan menuju Wombo Kalonggo. (ist)
Sejak hari pertama, BPBD Sulteng telah mengirimkan surat resmi kepada BWSS III dan BPJN XIV untuk permintaan alat berat dan jembatan darurat. Kini, excavator telah beroperasi di lokasi dan material jembatan darurat sedang dalam proses pengangkutan menuju Wombo Kalonggo. (ist)

Donggala, rajawalinet.co – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bertindak cepat menanggapi bencana banjir bandang yang melanda Desa Wombo Kalonggo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, pada Selasa, 27 Mei 2025.

Kepala BPBD Provinsi Sulteng, Dr. Akris Fattayunus, langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. Anwar Hafid, M.Si. Laporan ini segera direspons positif oleh Gubernur dengan memberikan arahan dan instruksi penanganan darurat di lokasi terdampak serta mendorong koordinasi aktif dengan Pemerintah Kabupaten Donggala dan instansi teknis terkait.

Koordinasi Strategis dan Bantuan Cepat

Menindaklanjuti instruksi Gubernur, BPBD Sulteng segera berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III Palu dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Sulteng. Hasilnya, BWSS III memberikan bantuan alat berat berupa excavator untuk normalisasi sungai pasca bencana.

Selain itu, BPBD juga menerima surat dukungan dari Kepala BPJN XIV, Dadi Murdadi, untuk pembangunan jembatan darurat jenis Rangka Baja Bailey di lokasi terdampak.

“Syukur Alhamdulillah, arahan Gubernur sangat membantu. Kami sudah mendapat dukungan dari BWSS III dan BPJN untuk mengerahkan alat berat dan pembangunan jembatan darurat,” ujar Akris, yang juga mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Donggala.

Dalam waktu singkat, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sulteng diturunkan ke lokasi. Sejak Selasa sore (27/5), tim sudah berada di lapangan melakukan evakuasi dan pencarian dua orang warga yang dinyatakan hilang.

Pencarian membuahkan hasil pada Rabu, 28 Mei 2025. Dua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia: seorang perempuan berusia 70 tahun pada pukul 06.00 WITA, dan seorang perempuan berusia 55 tahun pada pukul 10.00 WITA. Proses evakuasi dilakukan bersama tim gabungan dari Basarnas, BPBD Donggala, TNI, Polri, dan masyarakat setempat.

Sejak hari pertama, BPBD Sulteng telah mengirimkan surat resmi kepada BWSS III dan BPJN XIV untuk permintaan alat berat dan jembatan darurat. Kini, excavator telah beroperasi di lokasi dan material jembatan darurat sedang dalam proses pengangkutan menuju Wombo Kalonggo.

“Penanganan darurat terus kami pantau. Semua pihak terlibat aktif dan situasi di lapangan terus kami evaluasi,” tutup Akris.