Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, BPPTKG Peringatkan Potensi Awan Panas Guguran

Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2018 lalu/Foto: BNPB

Yogyakarta, rajawalinet.co – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi terus menunjukkan peningkatan signifikan. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengeluarkan peringatan adanya potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas guguran (APG) yang mengarah ke sektor selatan–barat daya serta tenggara gunung.

Dalam keterangannya pada Sabtu (12/4/2025), BPPTKG menyebutkan bahwa wilayah yang berpotensi terdampak di sektor selatan hingga barat daya meliputi aliran Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer. Sementara itu, di sektor tenggara, potensi bahaya mencakup Sungai Woro (maksimal 3 km) dan Sungai Gendol (maksimal 5 km).

“Suplai magma masih berlangsung dan dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam area potensi bahaya,” tulis BPPTKG dalam pernyataan resminya.

Tak hanya itu, BPPTKG juga memperingatkan potensi lontaran material vulkanik akibat letusan eksplosif yang dapat menjangkau hingga radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Kepala Pelaksana BPBD Boyolali, Suratno, mengungkapkan bahwa guguran lava terus terjadi dan dominan mengarah ke barat daya. Ia menginstruksikan warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, khususnya di Desa Tlogolele, Jrakah, dan Klakah, untuk tetap siaga dan meningkatkan kewaspadaan.

“Ya, aktivitas Merapi sampai saat ini terus meluncurkan guguran lava. Kami instruksikan warga di KRB III tetap waspada,” ujar Suratno saat diwawancarai RRI pada Sabtu malam.

Suratno juga menambahkan bahwa para relawan di wilayah KRB III telah diminta untuk sigap memberikan informasi kepada warga jika terjadi perubahan signifikan, terutama pada kubah lava Merapi.

“Sampai saat ini, BPPTKG Yogyakarta terus melakukan pemantauan. Jika ada perkembangan penting, BPBD Boyolali akan segera menyampaikan kepada masyarakat,” pungkasnya.

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di dalam area potensi bahaya yang telah ditetapkan. BPPTKG juga menekankan pentingnya kewaspadaan ekstra saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi karena meningkatkan risiko terjadinya lahar dingin dan awan panas guguran.

Pemerintah daerah bersama BPPTKG dan relawan terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik guna memastikan keselamatan warga di sekitar kawasan Gunung Merapi.