Puskesmas Baru di Taopa Diusulkan, Pj Bupati Parigi Moutong Terima Audiensi DPRD

Upaya ini menjadi bukti sinergi antara masyarakat, legislatif, dan eksekutif dalam meningkatkan layanan kesehatan di daerah terpencil, dengan harapan Puskesmas Rawat Inap Taopa bisa terealisasi pada tahun 2026. (Diskominfo Kab. Parimo/Ical)
Upaya ini menjadi bukti sinergi antara masyarakat, legislatif, dan eksekutif dalam meningkatkan layanan kesehatan di daerah terpencil, dengan harapan Puskesmas Rawat Inap Taopa bisa terealisasi pada tahun 2026. (Diskominfo Kab. Parimo/Ical)

Parigi Moutong, rajawalinet.co – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan. Penjabat (Pj) Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo, menerima audiensi dari Anggota Legislatif (Anleg) DPRD Kabupaten Parigi Moutong terkait rencana pembangunan Puskesmas Rawat Inap di Kecamatan Taopa, 28 April 2025.

Audiensi yang berlangsung di Rumah Jabatan Bupati ini dihadiri oleh Ketua Badan Kehormatan DPRD yang juga Anleg Komisi 1, Candra Setiawan S.Pd M.Pd, serta Ketua Fraksi PKB Anleg Komisi 4, H. Wardi SH. Turut serta dalam pertemuan ini, Camat Taopa Zein SE, Kasubag Perencanaan Humas dan Informasi Dinas Kesehatan Hendrik Bastian, dan perwakilan dari Bagian Pertanahan Kabupaten.

Dalam pertemuan tersebut, Pj Bupati menyambut baik rencana hibah lahan dari masyarakat yang diajukan sebagai lokasi pembangunan Puskesmas rawat inap. Ia menyatakan dukungan penuh atas program tersebut yang dinilai penting dalam memperluas akses layanan kesehatan, khususnya bagi warga Kecamatan Taopa.

Candra Setiawan menjelaskan, selama ini masyarakat Taopa mengalami kesulitan dalam mendapatkan layanan kesehatan rawat inap. Mereka terpaksa harus menuju ke Puskesmas terdekat di Kecamatan Bolano Lambunu, Bolano, atau bahkan Moutong. Oleh karena itu, pembangunan Puskesmas di Taopa menjadi kebutuhan mendesak yang dititipkan masyarakat kepada wakil rakyat dari Daerah Pemilihan IV.

Saat ini, proses konsolidasi tengah dilakukan antara Pemerintah Kecamatan dan Desa untuk menyepakati titik lokasi pembangunan. Lahan yang dihibahkan masyarakat kepada pemerintah desa selanjutnya akan diserahkan ke pemerintah daerah sebagai bentuk dukungan konkret.

“Alhamdulillah, hari ini surat penyerahan hibah lahan sudah kami antarkan langsung dan ditandatangani bersama oleh Pj Bupati. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang sangat besar dalam mendukung pembangunan fasilitas kesehatan di wilayah mereka,” kata Candra.

Sementara itu, Hendrik Bastian dari Dinas Kesehatan mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan RI telah membuka pengajuan usulan pembangunan puskesmas untuk tahun 2026 melalui skema Dana Alokasi Khusus (DAK). Ia menjelaskan bahwa Puskesmas yang sudah lengkap dokumennya akan diprioritaskan dalam multilateral meeting penentuan anggaran.

“Dari delapan Puskesmas yang kami usulkan, saat ini baru tiga yang memiliki dokumen lengkap, yaitu Puskesmas Taopa, Tada, dan Pangi. Ketiganya akan kami dorong terlebih dahulu agar bisa mendapatkan prioritas pendanaan,” jelas Hendrik.

Upaya ini menjadi bukti sinergi antara masyarakat, legislatif, dan eksekutif dalam meningkatkan layanan kesehatan di daerah terpencil, dengan harapan Puskesmas Rawat Inap Taopa bisa terealisasi pada tahun 2026.