DAERAH  

Program BERANI Bebas Tunggakan Pajak Didominasi Kendaraan Roda Dua

Warga antre di Stan Pelayanan SAMSAT Palu di Gedung JCC pada Malam Penutupan Semarak Sulteng Nambaso/Foto: RRI.

Palu, rajawalinet.co – Kendaraan roda dua mendominasi pembayaran pajak dalam program BERANI bebas tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor yang berlangsung di ajang Sulteng Nambaso 2025.

Kepala UPT Pendapatan Wilayah I Palu, Yudhiansyah, menyebut setiap hari lebih dari seribu unit roda dua memanfaatkan layanan tersebut.

“Ini jadi kesempatan emas untuk warga karena hanya bayar pajak tahun berjalan,” ujar Yudhiansyah saat ditemui di stan Samsat Sulteng Nambaso, Senin malam (12/5/2025).

Program ini hanya menghapus pokok dan denda pajak kendaraan, sementara biaya dari kepolisian dan jasa raharja tetap berlaku.

Meski begitu, program ini tetap diminati masyarakat, khususnya pemilik kendaraan roda dua, yang selama ini mendominasi jumlah wajib pajak.

Menurut Yudhiansyah, tingginya partisipasi kendaraan roda dua mencerminkan potensi penerimaan daerah dari sektor ini.

Ia juga menilai bahwa peningkatan kesadaran masyarakat tidak lepas dari upaya edukasi yang terus dilakukan pihaknya.

“Sangat rugi jika warga tidak memanfaatkan program ini karena hanya berlaku sampai tanggal 14 Mei,” tambahnya.

Meski masih dalam masa cuti bersama, Yudhiansyah memastikan bahwa layanan tetap berjalan seperti biasa agar warga tetap bisa membayar pajak tepat waktu.

Untuk menghindari penumpukan dan antrean panjang, UPT Pendapatan membuka layanan tambahan di sejumlah titik selain stan utama di JCC Palu.

Lokasi lainnya termasuk Mall Pelayanan Publik di Jalan Cik Ditiro Besusu Tengah, Samsat Corner di Jalan M.H. Thamrin, Samsat Corner Songgolangi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, serta layanan Samsat Keliling.

Warga menyambut baik kebijakan ini. Rosmini, warga Kota Palu, mengaku sangat terbantu dengan program tersebut.

“Saya sangat terbantu karena tidak perlu bayar tunggakan dari tahun sebelumnya, cukup bayar tahun ini saja. Tapi karena antreannya cukup panjang, jadi sedikit lama menunggu,” ujarnya.

Hal serupa disampaikan Haeril, warga Tatura Utara. Ia datang sejak pukul 7 malam demi memanfaatkan program ini.

“Motor saya nunggak empat tahun, sekarang cukup bayar setahun saja. Hemat dan prosesnya cepat,” ujarnya sambil menunjukkan bukti pembayaran.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pajak masyarakat dan memperkuat penerimaan daerah, terutama dari sektor kendaraan bermotor roda dua yang terbukti menjadi tulang punggung pendapatan pajak kendaraan di Sulawesi Tengah.