Palu, rajawalinet.co – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, secara resmi membuka kegiatan Uji Kompetensi dan Evaluasi Kinerja bagi pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng), Kamis (17/4/2025). Acara tersebut berlangsung di Ruang Rapat Polibu, Kantor Gubernur Sulteng.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido dan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Dra. Novalina, M.M. Sebanyak 50 pejabat mengikuti proses job fit, yang terdiri atas 45 pejabat dari lingkup provinsi dan 5 pejabat dari kabupaten/kota, yaitu dari Morowali, Sigi, dan Kota Palu.
Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa proses job fit bukan ajang yang menegangkan. Ia meminta para peserta untuk tetap santai namun fokus dan serius dalam menyampaikan gagasan.
“Saya tidak suka yang terlalu akademis. Gunakan bahasa yang sederhana, saya ingin lihat ide dan gagasan,” ujarnya di hadapan peserta.
Gubernur juga menekankan pentingnya keselarasan antara visi pembangunan daerah dan sembilan program unggulan BERANI. Ia menyarankan agar peserta memilih maksimal dua dinas yang ingin dituju, agar potensi mereka bisa terlihat lebih luas.
“Silakan tuju maksimal dua dinas. Jangan hanya satu. Tunjukkan di mana Anda bisa membuat lompatan kinerja,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Anwar Hafid juga membantah adanya praktik “orang dalam” dalam proses seleksi ini. Ia menegaskan bahwa proses berlangsung terbuka bagi siapa saja yang memiliki visi yang jelas dan gagasan yang kuat.
“Tidak ada orang dekat, tidak ada titipan. Saya hanya ingin lihat siapa yang bisa membawa organisasi lebih baik,” tegasnya.
Gubernur mendorong seluruh pejabat untuk berpikir di luar kebiasaan dan menunjukkan kepemimpinan sejati di unit kerja masing-masing.
“Jadilah gubernur di dinas Anda. Fokus, sederhana, dan terukur,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gubernur menjelaskan bahwa proses job fit tidak semata untuk mengisi jabatan yang kosong, namun juga untuk mengevaluasi kesesuaian antara visi kepala daerah dengan kinerja para pejabat yang ada saat ini. Hasil evaluasi ini akan menjadi dasar dalam proses pelantikan maupun kemungkinan pembukaan seleksi jabatan secara terbuka.
“Ukuran keberhasilan harus jelas. Berapa volume tercapai, berapa uang beredar, itu indikatornya. Saya cari orang luar biasa,” pungkasnya.
Pelaksanaan job fit dipimpin oleh panitia seleksi di bawah koordinasi Sekda Provinsi, Dra. Novalina, M.M. Tim seleksi beranggotakan lima orang, terdiri dari perwakilan Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri serta tiga akademisi dari Universitas Tadulako.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya reformasi birokrasi dan penguatan tata kelola pemerintahan yang profesional, berintegritas, dan berorientasi pada hasil.