Kemenkum Sulteng Tegaskan Guru Tua WNI

Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua /Foto: Media Alkhairaat

Palu, rajawalinet.co – Tokoh ulama dan pendiri Alkhairaat Palu, Sulawesi Tengah, Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri atau yang lebih dikenal sebagai Guru Tua, telah resmi ditetapkan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).

Kepastian ini ditegaskan oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Sulawesi Tengah.

Kepala Kanwil Kemenkum Sulawesi Tengah, Rakhmat Renaldy, menyampaikan bahwa penetapan status kewarganegaraan Guru Tua bersifat resmi dan konstitusional, serta telah ditetapkan sejak 18 Juli 2024.

“Guru Tua merupakan WNI sah, dan pengakuan ini telah dikuatkan secara administrasi serta konstitusional oleh negara,” ujar Rakhmat, Selasa (8/4/2025).

Proses pengesahan ini merupakan hasil sinergi antara Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah dan Pemerintah Daerah, dengan usulan resmi yang diajukan ke Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kemenkumham RI.

Menurut Rakhmat, pengusulan status kewarganegaraan Guru Tua didasarkan pada data kependudukan dan dokumen hukum yang lengkap, serta mendapatkan dukungan kuat dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kota Palu.

“Dengan pertimbangan asas pengakuan dan penghormatan hak asasi manusia, serta merujuk pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, maka Guru Tua memenuhi seluruh persyaratan sebagai WNI,” jelasnya.

Status WNI Guru Tua telah disahkan secara administratif oleh Ditjen AHU berdasarkan pertimbangan hukum yang berlaku.

Rakhmat menyebut, pengesahan ini menjadi wujud penghormatan terhadap tokoh bangsa yang memiliki kontribusi besar di bidang pendidikan dan dakwah Islam.

Gubernur Sulawesi Tengah dan Wali Kota Palu turut menyambut baik keputusan ini. Mereka menilai, pengakuan kewarganegaraan tersebut merupakan bentuk penghormatan negara atas jasa-jasa besar Guru Tua bagi bangsa dan negara.

“Ini adalah bentuk keadilan historis bagi tokoh bangsa yang berjasa besar dalam bidang pendidikan, dakwah, dan kebangsaan,” tutup Rakhmat.

Guru Tua dikenal sebagai pendiri Alkhairaat, lembaga pendidikan Islam terbesar di kawasan timur Indonesia, yang hingga kini masih berperan penting dalam pembangunan moral dan intelektual generasi muda.