Diet Pasca Lebaran : Intermitten Fasting atau Defisit Kalori?

Intermitten fasting bukan hanya strategi penurunan berat badan, tetapi juga solusi komprehensif untuk kesehatan metabolik. (unsplash)
Intermitten fasting bukan hanya strategi penurunan berat badan, tetapi juga solusi komprehensif untuk kesehatan metabolik. (unsplash)

Lifestyle, rajawalinet.co – Kenaikan berat badan pasca Lebaran sering menjadi dilema, terutama bagi mereka yang memiliki rencana penting seperti menikah atau menjaga penampilan.

Berat badan yang melonjak drastis setelah Idul Fitri sering kali memunculkan berbagai strategi untuk kembali fit, seperti metode intermitten fasting atau defisit kalori. Tetapi, dari kedua metode ini, mana yang lebih efektif?

Berdasarkan penelitian oleh Fakultas Kedokteran Universitas Colorado yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine, intermitten fasting dengan metode 4:3 terbukti lebih efektif dibandingkan defisit kalori.

Dalam metode ini, individu bebas makan selama 4 hari dalam seminggu dan menjalani pembatasan kalori intens pada 3 hari lainnya.

Penelitian menunjukkan bahwa metode ini mampu menurunkan berat badan rata-rata sebesar 7,6 persen dalam setahun.

Sebaliknya, diet pembatasan kalori harian (DCR) hanya menunjukkan penurunan sebesar 5 persen.

Selain dampak pada berat badan, penelitian menemukan bahwa 58 persen peserta intermitten fasting 4:3 menunjukkan perbaikan signifikan pada tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar glukosa puasa.

Hal ini menjadikannya alternatif berbasis bukti yang menarik bagi mereka yang sulit menurunkan berat badan dengan metode DCR.

Penelitian melibatkan 165 peserta dewasa dengan obesitas yang dipantau selama 12 bulan.

Peserta intermitten fasting berhasil mengurangi asupan kalori hingga 80 persen pada hari pembatasan, dan cenderung memilih makanan lebih sehat pada hari bebas makan.

Sementara itu, peserta DCR mengurangi asupan energi rata-rata sebesar 34,3 persen.

Hasil studi ini memberikan wawasan baru tentang efektivitas diet berdasarkan gaya hidup.

Intermitten fasting bukan hanya strategi penurunan berat badan, tetapi juga solusi komprehensif untuk kesehatan metabolik.