Indeks

BMKG Peringatkan Dampak Perubahan Iklim Ekstrem di Indonesia

Ilustrasi-Baniir di Ternate, Maluku Utara./Foto: BPBD

JAKARTA- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, memperingatkan bahwa perubahan iklim ekstrem semakin mengancam Indonesia.

Peningkatan suhu global berpotensi memicu bencana seperti banjir, kekeringan, dan badai hebat yang dapat berdampak luas pada lingkungan dan kehidupan masyarakat.

BMKG melaporkan bahwa suhu udara permukaan terus mengalami peningkatan signifikan. Perbedaan suhu antara tahun 2024 dan masa praindustri telah mencapai 1,55 derajat Celsius.

“Ini berarti melampaui batas Kesepakatan Paris yang menargetkan kenaikan maksimal 1,5 derajat pada akhir abad ke-21,” ujar Dwikorita dalam keterangannya pada Senin (24/3/2025).

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada serta mengambil langkah-langkah mitigasi guna mengendalikan laju perubahan iklim dan kenaikan suhu.

Menurut data BMKG, periode 2015-2024 tercatat sebagai dekade terpanas dalam sejarah. Jika tahun 2023 lebih banyak dipengaruhi oleh fenomena El Niño, tahun berikutnya diprediksi akan menjadi transisi menuju La Niña.

Pergeseran fase iklim ini berkontribusi terhadap meningkatnya kejadian kekeringan dan banjir di berbagai wilayah dunia, termasuk Indonesia.

“Kenaikan curah hujan yang bersifat linear berbanding lurus dengan intensitas, frekuensi, dan durasi cuaca ekstrem yang semakin meningkat,” jelas Dwikorita. Ia menambahkan bahwa peningkatan suhu permukaan erat kaitannya dengan peningkatan emisi gas rumah kaca.

BMKG menegaskan bahwa jika laju kenaikan suhu udara permukaan dan air laut tidak dapat dikendalikan, dampak global akan semakin parah.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat upaya mitigasi guna mencegah memburuknya bencana hidrometeorologi di masa mendatang.

“Perubahan iklim yang semakin drastis harus dicegah secara bersama-sama agar dampaknya tidak semakin buruk setiap tahunnya,” kata Dwikorita.

error: Content is protected !!
Exit mobile version