PARIGI MOUTONG, Rajawalinet.co – Hujan deras mengguyur Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Minggu (14/9/2025) memicu dua peristiwa banjir di lokasi berbeda. Desa Bambasiang, Kecamatan Palasa, serta Desa Pelawa Baru dan Matolele, Kecamatan Parigi Tengah, menjadi wilayah terdampak.
Banjir pertama terjadi di Desa Bambasiang sekitar pukul 17.40 WITA. Luapan air membawa material hingga menutup jalan desa sepanjang kurang lebih 100 meter. Meski air telah surut, akses warga masih terganggu karena jalan masih tertimbun lumpur dan material kiriman banjir. Tidak ada korban jiwa maupun warga yang mengungsi, namun alat berat sangat dibutuhkan untuk membersihkan akses jalan.
Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 23.30 WITA, banjir juga melanda Desa Pelawa Baru. Debit air sungai yang meningkat akibat curah hujan tinggi meluap ke pemukiman warga. Di Matolele, derasnya arus bahkan merusak jembatan utama hingga putus total, membuat akses warga terputus.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Ir. H. Akris Fattah Yunus, MM, menjelaskan bahwa Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Parigi Moutong sudah turun ke lapangan untuk melakukan assessment sekaligus evakuasi warga.
“Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa. Namun, pendataan jumlah warga terdampak dan kebutuhan darurat masih terus dilakukan bersama Pusdalops,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (15/9/2025).
Masyarakat berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan logistik serta melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak. Kondisi jalan yang tertimbun di Palasa dan jembatan putus di Matolele menjadi tantangan besar bagi aktivitas warga jika tidak segera ditangani.