Santri Baru Luka dan Trauma, Diduga Dianiaya Senior di Pesantren Sigi

“Anak kami menyampaikan ingin pulang karena tidak tahan. Ia mengaku dipukul di lengan hingga memar,"

Santri Baru Luka dan Trauma, Diduga Dianiaya Senior di Pesantren Sigi
Abidzar, korban kekerasan dalam Pondok Pesantren Madinatul Ilmi/Sumber: Istimewa

SIGI,Rajawalinet.co  Abidzar T. Douw, santri baru di Pondok Pesantren Madinatul Ilmi, Dolo, Kabupaten Sigi, dilaporkan mengalami luka dan trauma usai diduga dianiaya oleh santri senior. Keluarga korban menyatakan telah membawa kasus ini ke jalur hukum.

Insiden tersebut terjadi pada Rabu (23/7/2025), hanya sepekan sejak Abidzar memulai pendidikannya di pesantren. Informasi penganiayaan diterima keluarga melalui seorang ustaz yang membantu menghubungkan Abidzar via telepon.

“Anak kami menyampaikan ingin pulang karena tidak tahan. Ia mengaku dipukul di lengan hingga memar, dan bagian kepalanya juga dipukul sampai sulit tidur karena sakit,” ujar kedua orang tua Abidzar, Rusdi Douw dan Djainab Baba, melalui kuasa hukum mereka, Moh. Taufik, S.H., Kamis (24/7).

Taufik menjelaskan, keluarga merasa dikhianati oleh lingkungan yang semula mereka percayai sebagai tempat menimba ilmu agama dan akhlak. Harapan besar yang mereka titipkan pada lembaga pendidikan tersebut justru berbuah luka dan ketakutan.

“Pesantren seharusnya menjadi tempat membentuk karakter yang santun. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, anak kami mengalami kekerasan fisik dan mental,” tegas Taufik.

Ia juga mengecam lemahnya pengawasan terhadap senioritas di lingkungan pondok.

“Seharusnya mereka jadi panutan. Tapi kelakuannya lebih mirip era kekuasaan represif, menggunakan ancaman dan tekanan pada adik kelas,” tambahnya.

Pihak keluarga meminta pihak pengelola pondok untuk bertindak tegas terhadap pelaku dan mengevaluasi sistem pembinaan yang ada agar kejadian serupa tidak terjadi kembali.

“Ini bukan semata soal anak kami. Kami tidak ingin ada korban berikutnya. Karena itu kami tempuh jalur hukum. Kekerasan fisik bukan pembinaan, itu tindakan kriminal,” tandas Taufik.

Sampai berita ini diturunkan, pihak Pondok Pesantren Madinatul Ilmi belum memberikan tanggapan resmi atas laporan tersebut.

error: Content is protected !!