PALU, Rajawalinet.co — Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Tengah memasuki era baru dengan pelantikan Ketua dan Pengurus Masa Bakti 2025–2029 yang akan digelar pada Selasa (2/12/2025) di Best Western Coco Plus Palu. Pelantikan ini dipimpin langsung Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, menandai dimulainya arah pembangunan olahraga yang lebih modern dan terukur di Sulteng.
Di periode ini, KONI Sulteng menempatkan konsolidasi organisasi sebagai langkah awal. Ketua KONI Sulteng, Muhammad Fathur Razaq, menjelaskan bahwa tata kelola yang kuat dan program pembinaan yang berjenjang akan menjadi fondasi untuk melahirkan prestasi jangka panjang. Menurutnya, pelantikan kali ini bukan sekadar seremoni, melainkan titik awal penyusunan strategi besar untuk empat tahun ke depan.
“Kami ingin era baru ini menghadirkan sistem pembinaan yang jelas, profesional, dan dapat diukur. Semua program harus berbasis data agar prestasi yang dicapai benar-benar berkelanjutan,” ujar Fathur.
Ia menilai tantangan olahraga saat ini menuntut perubahan cara kerja. Pembinaan tidak lagi hanya soal latihan dan kompetisi, tetapi juga menciptakan ekosistem lengkap mulai dari infrastruktur latihan, sertifikasi pelatih, hingga kolaborasi lintas lembaga untuk mendukung kebutuhan atlet.
“Kami ingin jalur pembinaan atlet Sulteng tersusun rapi dari usia dini hingga senior. Setiap kompetisi harus menjadi tahap untuk naik level, bukan sekadar agenda tahunan,” kata Fathur.
Dalam periode ini, KONI Sulteng juga akan memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, cabang olahraga, komunitas, dan sektor swasta. Fathur menegaskan bahwa pembangunan olahraga tidak bisa berjalan sendiri, melainkan memerlukan dukungan berbagai pihak agar target prestasi dapat tercapai.
Upacara pelantikan esok hari turut dirangkaikan dengan penampilan Guest Star Jacson Zeran dan Chesylino serta aksi Local Heroes seperti The Mangge x Sanggar Seni Maradhika, Poomsae, dan Pencak Silat. Kehadiran unsur seni dan budaya disebut sebagai simbol energi positif masyarakat Sulteng dalam menyambut transformasi dunia olahraga daerah.
“Ini bukan hanya pergantian pengurus, melainkan gerakan bersama untuk membawa olahraga Sulteng naik kelas. Kami ingin empat tahun ke depan benar-benar menjadi masa lahirnya atlet yang siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” tutup Fathur.











