PALU, Rajawalinet.co – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Sulawesi Tengah melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (15/10/2025). Kunjungan tersebut membahas sejumlah persoalan yang tengah menjadi sorotan publik di dunia pendidikan, termasuk kasus viral yang melibatkan peserta didik di beberapa sekolah.
Kepala Komnas HAM Perwakilan Sulawesi Tengah mengatakan, pihaknya ingin memastikan perlindungan hak anak di lingkungan sekolah benar-benar terjamin.
“Kami datang untuk berdiskusi mengenai isu-isu HAM, khususnya yang berkaitan dengan anak dan dunia pendidikan. Sekolah harus menjadi ruang yang aman bagi semua siswa,” ujarnya.
Ia menambahkan, Komnas HAM ingin memahami langkah konkret Disdik dalam menangani kasus-kasus yang sempat mencuat.
“Kami ingin melihat sejauh mana tindakan korektif dan pencegahan dilakukan, agar kejadian serupa tidak terulang,” katanya.
Dalam pertemuan itu, Komnas HAM juga menyatakan dukungan terhadap Program Beasiswa Berani Cerdas—program unggulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yang membuka akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa kurang mampu. Program ini dinilai selaras dengan prinsip pemenuhan hak atas pendidikan yang adil dan nondiskriminatif.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah menyambut baik perhatian Komnas HAM. Ia menegaskan komitmen lembaganya untuk terus memperkuat transparansi dalam penyaluran beasiswa sekaligus menciptakan lingkungan belajar yang ramah anak.
“Kami berterima kasih atas perhatian dan dukungan dari Komnas HAM. Kami tidak hanya berfokus menyelesaikan kasus yang terjadi, tapi juga memastikan agar program seperti Berani Cerdas bisa diakses secara adil oleh semua anak muda Sulawesi Tengah yang berhak,” tegasnya.
Menurutnya, program Berani Cerdas telah memberikan manfaat bagi ribuan mahasiswa di berbagai kabupaten dan kota. Ia berharap kerja sama dengan Komnas HAM dapat memperkuat upaya pencegahan pelanggaran HAM di dunia pendidikan.
Komnas HAM dan Disdik sepakat memperkuat kolaborasi ke depan, khususnya dalam peningkatan kesadaran HAM di sekolah serta pencegahan kekerasan dan diskriminasi terhadap siswa.
Kunjungan ini menjadi langkah awal membangun sinergi yang lebih erat antara kedua lembaga untuk mewujudkan pendidikan di Sulawesi Tengah yang aman, berkeadilan, dan berpihak pada hak-hak anak.