Jakarta, rajawalinet.co – Kampanye bertajuk ‘Siapa Takut Jadi Ibu’ diluncurkan untuk mendorong perempuan mengubah cara pandang terhadap kehamilan dan peran keibuan.
Inisiatif ini hadir di tengah meningkatnya jumlah perempuan yang memilih menunda atau bahkan menghindari kehamilan karena berbagai alasan pribadi dan sosial.
Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sekitar 8,2 persen perempuan Indonesia berusia 15–49 tahun yang sudah menikah menyatakan tidak ingin segera hamil.
Angka ini menunjukkan adanya pergeseran sikap terhadap peran sebagai ibu, khususnya di kalangan generasi muda.
Keputusan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kesiapan mental, kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi, tekanan sosial, hingga pertimbangan karier dan kehidupan pribadi. Banyak perempuan juga merasa dituntut untuk langsung siap menjadi ibu tanpa ruang beradaptasi.
Psikolog keluarga Samanta Elsener mengungkapkan bahwa masih banyak tantangan dalam perjalanan menjadi ibu yang jarang dibicarakan secara terbuka. Menurutnya, tekanan sosial membuat sebagian perempuan merasa perlu menyembunyikan perasaan takut atau ketidaksiapan menjadi ibu.
“Padahal, rasa takut atau ketidaksiapan menjadi seorang ibu adalah hal yang wajar dan manusiawi. Yang dibutuhkan adalah ruang untuk memproses perasaan itu secara jujur dan tanpa penilaian,” kata Samanta dalam diskusi kampanye ‘Siapa Takut Jadi Ibu’, Jumat (25/4/2025).
Samanta menekankan pentingnya dukungan dari lingkungan sekitar serta kesadaran penuh dalam menjalani proses kehamilan. Ia menyebut peran ibu tidak seharusnya dijalani dalam kesendirian.
Senada dengan itu, Brand Group Manager Prenagen, Junita, mengatakan bahwa kehamilan seringkali hanya dipahami sebagai proses biologis. Padahal, di baliknya terdapat dinamika emosional dan sosial yang kompleks.
“Peran sebagai ibu merupakan perjalanan indah namun kompleks. Penting bagi masyarakat untuk memahami apa yang sebenarnya menjadi sumber ketakutan atau keraguan perempuan dalam menghadapi kehamilan dan peran sebagai ibu,” ujar Junita.
Kampanye ini merupakan bagian dari inisiatif Kalbe Nutritionals melalui produk susu nutrisi kehamilan Prenagen, yang bertujuan membangun kesadaran dan ruang diskusi bagi para perempuan untuk berbicara secara terbuka tentang ketakutan serta harapan mereka dalam memasuki dunia keibuan.