PALU, Rajawalinet.co – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid, menegaskan komitmennya untuk menghentikan praktik pertambangan ilegal dan tambang yang tidak sesuai aturan di wilayah Sulteng.
Pernyataan itu ia sampaikan di hadapan ribuan massa aksi dari mahasiswa, aliansi ojek online, dan masyarakat Kota Palu yang menggelar demonstrasi di halaman Kantor DPRD Sulteng, Senin (1/9/2025).
“Saya berkomitmen bersama masyarakat untuk menghentikan praktik pertambangan yang tidak sesuai dengan aturan dan kepentingan daerah. Mohon doa dan dukungan agar langkah ini bisa kita jalankan dengan baik,” ujar Anwar.
Ia juga meminta masyarakat ikut mengawasi aktivitas pertambangan di daerah. “Berikan saya waktu untuk melakukannya sesuai dengan kewenangan saya,” tegasnya.
Selain isu tambang ilegal, Anwar memaparkan program kerja lima tahun ke depan, termasuk komitmen memberikan beasiswa bagi mahasiswa.
“Perjuangan ini akan berhasil jika kita melangkah bersama dan tetap menjaga kedamaian,” tambahnya.
Dalam aksi tersebut, massa menyuarakan empat isu daerah: pembatalan kenaikan gaji pegawai, evaluasi program Berani Cerdas, evaluasi seluruh izin tambang di Sulteng, serta penolakan pajak 10 persen bagi UMKM.
Demonstrasi berlangsung dari pukul 11.50 hingga 15.30 WITA dengan suasana kondusif. Massa menekankan penolakan terhadap tindakan represif aparat kepolisian pada demonstrasi mahasiswa di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sejumlah pejabat hadir dalam dialog terbuka, di antaranya Ketua DPRD Sulteng M. Arus Abdul Karim, Wakil Ketua DPRD Aristan dan Syarifudin Hafid, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid bersama wakilnya, mantan Gubernur Rusdy Mastura, Wakapolda Sulteng Brigjen Pol Helmi Kwarta Kusuma, Komandan Korem 132/Tadulako Brigjen TNI Deni Gunawan, serta Kapolresta Palu Kombes Pol Deny Abrahams.
