Palu, rajawalinet.co – Sebanyak 437 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan pada Jumat (16/5), dalam sebuah seremoni di Gedung Pogombo, Palu. Momen ini semakin berkesan ketika Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, membagikan kisah inspiratif perjalanan kariernya yang penuh kerja keras dan dedikasi.
Berangkat dari latar belakang sebagai alumni Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Makassar tahun 1991, Gubernur Anwar memulai kariernya bukan dari posisi mentereng, melainkan dari tugas sederhana: membuat amplop dari kertas bekas di kantor camat Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
“Kerja pertama saya bikin amplop dari kertas-kertas bekas,” kenangnya dengan senyum.
Namun, alih-alih mengeluh, ia menjalaninya dengan penuh semangat dan dedikasi. Lambat laun, ia dipercaya menjadi juru ketik, pembuat surat, hingga pengantar dokumen antar dinas. Sikap santun, tanggung jawab, dan ketekunannya mulai dikenal luas. Dari sinilah kariernya perlahan menanjak.
Gubernur Anwar kemudian diangkat menjadi Kepala Desa Basse Sangtempe (Bastem) di wilayah terpencil. Meski jauh dari pusat kota, ia tidak pernah mengeluh atau meminta mutasi. Justru dari tempat inilah ia berhasil menorehkan prestasi, hingga akhirnya mendapatkan beasiswa tugas belajar untuk melanjutkan studi Sarjana Ilmu Pemerintahan di Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar.
Usai menempuh pendidikan lanjutan, kariernya semakin melejit. Ia dipercaya menjadi Asisten Pemerintahan Kabupaten Luwu Timur, dan pada 2007 memutuskan berkiprah di jalur politik hingga terpilih sebagai Bupati Morowali.
Dalam pesannya kepada para CPNS, Gubernur Anwar menekankan pentingnya dedikasi, kerja tuntas, dan loyalitas kepada pimpinan. Ia menegaskan bahwa besar kecilnya tugas bukan ukuran keberhasilan, melainkan seberapa baik dan cepat seseorang menuntaskan pekerjaannya.
“Saya kerja di mana pun, saya kerja keras membantu pimpinan saya,” ungkapnya memotivasi.
Lebih lanjut, Gubernur berkomitmen untuk mendukung setiap ASN yang mampu menunjukkan kinerja unggul dan mampu mengawal program BERANI (akronim program prioritas Sulteng) agar bisa berkarier hingga ke tingkat pusat.
Ia juga berpesan agar CPNS tampil profesional, disiplin, dan menjadi teladan sebagai abdi negara yang melayani masyarakat. Penampilan rapi, etika kerja, dan kemampuan membawa diri di lingkungan kerja menjadi kunci keberhasilan dalam birokrasi.
“Kalian adalah kekuatan baru untuk membawa birokrasi Sulawesi Tengah yang lebih maju,” pungkasnya.