POSO, Rajawalinet.co– Gempa berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (17/8/2025) pukul 06.38 WITA. Guncangan berpusat di 18 km barat laut Poso dengan kedalaman 10 km. BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami, namun puluhan warga terluka dan sejumlah bangunan rusak.
Di Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Gereja Elim yang masih tahap renovasi roboh dan menimpa jemaat yang sedang beribadah. Peristiwa ini melukai 31 orang, terdiri dari 8 orang luka ringan, 13 luka berat, dan 10 lainnya masih dalam perawatan medis.

“Korban luka ringan sudah ditangani di Puskesmas Tokorondo, sedangkan korban luka berat kami rujuk ke RSUD Poso. Beberapa pasien harus masuk ruang operasi dan ICU,” kata salah satu petugas medis.
Sejumlah bangunan lain ikut terdampak. Masjid Baitul Al-Ala di Desa Lanto Jaya retak di bagian dinding, sementara dua rumah di Desa Lape milik Husni Lawaru dan Ahmad Lasodo mengalami kerusakan ringan. Kerusakan juga tercatat di rumah warga Desa Saatu, Ueralulu, hingga Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Warga di Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura, dan Lape merasakan guncangan selama sekitar 15 detik. “Kami semua panik dan langsung lari keluar rumah,” ujar Burhan, warga Desa Towu.
Kepala BMKG Poso, Ridwan, menjelaskan pihaknya masih memantau aktivitas gempa susulan.
“Episenter gempa berada di darat, 18 km barat laut Poso. Hingga kini kami terus memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah ini,” terangnya.
Polda Sulawesi Tengah bergerak cepat membantu warga. Kaops Madago Kombes Pol. Heni Agus Sunandar bersama Bhayangkara Tadulako Offroader (BTOF) turun ke Desa Masani menyalurkan bantuan sembako.
“Polda Sulteng melalui Satgas Madago Raya hadir untuk memastikan masyarakat terdampak mendapatkan bantuan segera. Kami berharap bantuan ini meringankan beban warga,” ujar Heni.
Petugas gabungan masih melakukan pendataan dampak gempa di sejumlah lokasi.