Dorong UMKM Naik Kelas, BPJPH Sediakan Sertifikasi Halal Gratis untuk Satu Juta Pelaku Usaha

Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Afriansyah Noor /Foto: RRI.

Jakarta, rajawalinet.co – Pemerintah menargetkan sebanyak 3,5 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat naik kelas pada 2025. Sebagai bagian dari upaya pencapaian target tersebut, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) meluncurkan program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) yang ditujukan untuk satu juta pelaku UMKM tahun ini.

Program ini diumumkan Wakil Kepala BPJPH, Afriansyah Noor, dalam acara Silaturrahmi Halal bi Halal Nasional dan Pengukuhan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Peran UMKM Indonesia yang digelar di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

“Bahwa pemerintah sekarang punya program safety grant. Serhati, serhati kan sertifikasi halal gratis, 1 juta untuk tahun ini,” ujar Afriansyah.

Ia menjelaskan, biaya untuk satu sertifikasi halal berkisar Rp230 ribu. Meskipun nominal tersebut terbilang kecil, namun dinilai masih menjadi beban bagi sebagian pelaku UMKM.

Guna memperluas jangkauan program, BPJPH menyiapkan skema mandiri dan mendorong kerja sama lintas sektor.

Sejumlah produsen besar seperti Indofood dan Bogasari disebutkan dapat berkontribusi dalam pembiayaan bahan baku bagi pelaku usaha makanan seperti penjual martabak dan mie.

Lebih lanjut, Afriansyah mengajak perusahaan-perusahaan besar untuk ikut serta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka dalam membantu biaya sertifikasi halal bagi UMKM.

“Ini bentuk gotong royong agar UMKM naik kelas. Kolaborasi semua pihak diperlukan,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa sertifikasi halal bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan menjadi faktor penting dalam membangun kepercayaan pasar terhadap produk-produk UMKM.

BPJPH, kata Afriansyah, menyatakan siap menjalin kerja sama dengan berbagai pihak demi mendorong pertumbuhan UMKM Indonesia melalui pendekatan yang inklusif dan strategis.

Dengan terlaksananya program SEHATI, diharapkan satu juta UMKM dapat segera terakomodasi tahun ini, sehingga tinggal tersisa 2,5 juta UMKM lagi yang perlu didorong untuk naik kelas pada tahun-tahun mendatang.