Diabetes Tipe 1 Mengintai Anak, Ini Data dan Pencegahannya

Pentingnya deteksi dini dan kesadaran orang tua terhadap gejala diabetes pada anak. (freepik)
Pentingnya deteksi dini dan kesadaran orang tua terhadap gejala diabetes pada anak. (freepik)

Jakarta, rajawalinet.co – Diabetes melitus tipe 1 kini menjadi ancaman nyata bagi anak-anak Indonesia. Data terbaru menunjukkan lonjakan signifikan kasus ini, terutama pada anak-anak usia dini hingga remaja.

Berdasarkan laporan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebanyak 58 persen penderita adalah anak perempuan dan 42 persen anak laki-laki.

Diabetes tipe 1 terjadi karena pankreas tidak mampu memproduksi insulin, hormon vital yang membantu gula darah memasuki sel tubuh untuk diubah menjadi energi. Tanpa insulin, kadar gula darah meningkat dan menumpuk dalam aliran darah, menyebabkan berbagai komplikasi serius.

Menurut Dr. dr. Nur Rochmah, Sp.A, Subsp.Endo(K), dari Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI, anak-anak yang mengalami diabetes tipe 1 memerlukan terapi insulin seumur hidup karena pankreas mereka telah mengalami kerusakan permanen.

Gejala Umum Diabetes Tipe 1 pada Anak

Gejala klinis yang paling sering muncul meliputi :

  • Polifagia (banyak makan)
  • Polidipsia (banyak minum)
  • Penurunan berat badan drastis

Dalam kasus yang lebih parah, anak bisa mengalami ketoasidosis diabetikum (DKA), kondisi darurat yang ditandai dengan mual, muntah, sesak napas, bahkan penurunan kesadaran.

Kasus Diabetes Tipe 1 Meningkat Tajam

Tren kenaikan kasus diabetes tipe 1 di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Tahun 2000, angka kejadiannya hanya 3,88 per 100.000 anak. Namun pada 2010, angka ini melonjak menjadi 28,19 per 100.000 anak.
Data terbaru menunjukkan peningkatan pesat :

  • 2022 : 584 pasien
  • 2023 : Tambahan 594 pasien
  • 2024 : Tambahan 527 pasien
  • Total sampai April 2025 : 1.948 pasien anak

Dokter Nur menekankan pentingnya deteksi dini dan kesadaran orang tua terhadap gejala diabetes pada anak. Pemeriksaan kadar gula darah secara berkala sangat dianjurkan, terutama jika anak menunjukkan tanda-tanda awal.

Langkah pencegahan bisa dilakukan melalui :

  • Edukasi dan penyuluhan rutin
  • Pemeriksaan kadar gula darah sejak dini
  • Penerapan pola hidup sehat seperti diet seimbang dan aktivitas fisik teratur

Ia juga menyerukan perlunya kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, masyarakat, dan keluarga untuk menekan angka kejadian dan kematian akibat penyakit ini.