Palu, rajawalinet.co – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) terus memperkuat literasi keuangan masyarakat dengan mengedukasi sebanyak 73.345 orang selama periode Januari hingga Maret 2025.
Kepala OJK Sulteng, Bonny Hardi Putra, menyampaikan bahwa pihaknya telah melaksanakan 56 kegiatan edukasi di berbagai daerah di Sulteng, melibatkan peserta dari beragam latar belakang, seperti pelajar, mahasiswa, petani, nelayan, ibu rumah tangga, pelaku usaha, hingga pegawai.
“Ini adalah bagian dari komitmen kami dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, sehingga masyarakat lebih memahami produk serta layanan keuangan, dan terhindar dari jeratan pinjaman daring ilegal maupun investasi bodong,” ujar Bonny di Palu, Minggu (27/4/2025).
Edukasi dilakukan melalui berbagai bentuk, antara lain kuliah umum di perguruan tinggi serta sosialisasi terbuka di tengah masyarakat. Selain itu, OJK Sulteng bersinergi dengan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan untuk memperluas jangkauan program edukasi ini.
Bonny menegaskan, peningkatan literasi dan inklusi keuangan tidak hanya bertujuan untuk perlindungan konsumen sektor jasa keuangan, tetapi juga mendorong pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Sulawesi Tengah.
Dari sisi layanan konsumen, hingga Maret 2025, OJK Sulteng telah menangani 285 layanan, yang terdiri atas 24 pengaduan, 246 permintaan informasi, serta 15 laporan dari konsumen. Layanan tersebut terbagi atas 122 layanan terkait perbankan, 103 layanan perusahaan pembiayaan, delapan layanan asuransi, satu layanan pegadaian, 32 layanan fintech, serta 19 layanan dari lembaga jasa keuangan non-OJK.
Selain itu, OJK Sulteng juga menerima 2.889 permohonan terkait informasi debitur melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Permasalahan yang dominan disampaikan masyarakat terkait keakuratan data debitur, yang sangat mempengaruhi riwayat kredit.
“Kami mengimbau masyarakat agar rutin memeriksa informasi debitur mereka dan menjaga riwayat kredit dengan baik, untuk menghindari masalah keuangan di masa depan,” tutup Bonny.
Melalui berbagai upaya ini, OJK Sulteng berharap dapat memperkuat pondasi keuangan masyarakat dan menciptakan ekosistem jasa keuangan yang lebih sehat di Sulawesi Tengah.