Aksi Kamisan Palu ke-71 Angkat Isu Represi Aparat dan Kasus Erfaldi

Koordinator Aksi Kamisan Palu, Hidayat, menegaskan tema aksi kali ini menyoroti penangkapan sejumlah aktivis yang terlibat dalam demonstrasi beberapa bulan terakhir.

Aksi Kamisan Palu ke-71 Angkat Isu Represi Aparat dan Kasus Erfaldi
Aksi Kamisan Palu di depan Untad/Sumber: Instagram @aksikamisanpalu

PALU, Rajawalinet.co – Aksi Kamisan Palu kembali hadir untuk ke-71 kalinya di ruang publik Kota Palu, Kamis (2/10/2025). Dalam aksi tersebut, peserta menggelar mimbar bebas dan lapak baca sebagai ruang untuk menyuarakan keresahan atas berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia.

Koordinator Aksi Kamisan Palu, Hidayat, menegaskan tema aksi kali ini menyoroti penangkapan sejumlah aktivis yang terlibat dalam demonstrasi beberapa bulan terakhir.

“Di Aksi Kamisan kali ini kami mengangkat isu penangkapan aparat kepolisian terhadap kawan-kawan demonstran. Mereka dituduh sebagai provokator dalam kekacauan aksi bulan Agustus dan September kemarin,” ujar Hidayat.

Ia menyebut, meski beberapa aktivis di Palu yang sempat ditahan sudah dibebaskan, masih ada kawan-kawan di Pulau Jawa yang hingga kini mendekam di tahanan.

Selain isu nasional, Aksi Kamisan Palu juga mengingatkan publik pada kasus lokal. Hidayat menyinggung penembakan yang menewaskan seorang warga bernama Erfaldi.

“Saudara Erfaldi ditembak aparat ketika aksi menuntut tanah yang coba diambil alih sepihak. Itu memakan satu korban jiwa, dan sampai sekarang jadi luka bagi kita,” tegasnya.

Hidayat menambahkan, Aksi Kamisan turut membahas konflik dengan perusahaan tambang PT MBG, masalah pajak, hingga tindakan represif aparat pada aksi 23 Agustus lalu.

“Beberapa kawan kami mengalami kekerasan aparat saat aksi itu. Maka Aksi Kamisan ini menjadi ruang untuk menolak segala bentuk penindasan,” jelasnya.

Ia menegaskan, Aksi Kamisan Palu akan terus berjalan sebagai ruang perlawanan terhadap ketidakadilan.

“Harapan kami, Aksi Kamisan akan tetap ada. Ini tempat kita mengeluarkan segala keresahan, membuka pikiran bahwa daerah atau negara kita sedang tidak baik-baik saja. Aksi Kamisan adalah ruang melawan penindasan di masa kini maupun pelanggaran HAM masa lalu,” tutupnya.

error: Content is protected !!