PALU, Rajawalinet.co – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Sulawesi Tengah memperkuat kerja sama dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Sulawesi Tengah dalam upaya menegakkan kebebasan pers dan memperkuat etika jurnalistik di daerah.
Kunjungan ini dipimpin oleh Kepala Komnas HAM Sulteng, Livand Breemer, dan disambut langsung oleh Kepala Stasiun TVRI Sulteng, Hariz Zakaria, bersama jajaran redaksi, Kamis (16/10/2025). Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat dan produktif dengan membahas dua isu utama: perlindungan kebebasan pers dan penegakan etika jurnalistik.
“Kami berkomitmen penuh melindungi kemerdekaan pers di Sulawesi Tengah. Pers, termasuk TVRI sebagai media publik, memiliki peran penting dalam melakukan kontrol sosial, mengungkap kebenaran, dan menyuarakan kelompok rentan. Semua itu adalah bagian dari fungsi perlindungan HAM,” ujar Breemer.
Ia menegaskan, kebebasan pers merupakan hak asasi yang dijamin oleh konstitusi, terutama Pasal 28F UUD 1945 yang mengatur hak untuk memperoleh dan menyampaikan informasi. Menurutnya, media memiliki tanggung jawab moral untuk terus memberitakan isu-isu HAM seperti konflik agraria, korupsi, dan permasalahan lingkungan secara mendalam dan berimbang.
Diskusi juga menyoroti pentingnya keseimbangan antara kebebasan pers dan fungsi regulasi penyiaran. Komnas HAM mendorong TVRI agar tetap patuh pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ) serta Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3/SPS).
“Etika adalah batas moral yang justru melindungi kebebasan pers itu sendiri. Kami mendukung peningkatan kualitas siaran TVRI, namun setiap proses regulasi harus dilakukan secara proporsional, transparan, dan tidak boleh mengancam kebebasan pers,” tegasnya.
Breemer menambahkan, sengketa jurnalistik sebaiknya diselesaikan melalui Dewan Pers sebagai lembaga etik, sementara KPID berperan memastikan kepatuhan teknis penyiaran.
Di sisi lain, Kepala Stasiun TVRI Sulteng, Hariz Zakaria, menyambut baik dukungan Komnas HAM. Ia menegaskan komitmen TVRI untuk terus menyiarkan informasi yang faktual, berimbang, dan berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan.
“Kami siap bersinergi dengan Komnas HAM dalam menguatkan pemahaman publik tentang HAM dan etika jurnalistik. TVRI akan terus menjadi media yang mendidik dan berpihak pada kebenaran,” tutur Hariz.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepahaman untuk membangun kerja sama lebih lanjut, termasuk rencana penyuluhan HAM bagi jurnalis dan pembuatan program siaran edukatif tentang HAM bagi masyarakat.