Angka Stunting Menurun, Pemkab Donggala Apresiasi Kerja Nyata Lintas Sektor

“Ini merupakan prestasi luar biasa bagi Donggala. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras,"

Angka Stunting Menurun, Pemkab Donggala Apresiasi Kerja Nyata Lintas Sektor
Asisten I Setda Kabupaten Donggala, Yusuf Lamakampali/Sumber:beritasulteng.id

DONGGALA, Rajawalinet.co – Pemerintah Kabupaten Donggala mencatat penurunan angka stunting yang cukup signifikan pada tahun 2024. Berdasarkan data resmi yang dirilis tahun 2025, prevalensi stunting berhasil ditekan dari 34,2 persen pada 2023 menjadi 29,6 persen, atau turun sebesar 4,6 persen. Capaian ini disambut dengan apresiasi oleh pemerintah daerah sebagai hasil dari kerja keras dan kolaborasi semua pihak.

Asisten I Setda Donggala, H. Yusuf Lamakampali, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian tersebut dan menekankan pentingnya kerja lintas sektor dalam mendukung program-program pengentasan stunting.

“Ini merupakan prestasi luar biasa bagi Donggala. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras, terutama OPD spesifik dan sensitif. Tanpa sinergi ini, hasilnya tidak akan optimal,” ujarnya saat diwawancarai pada Senin (14/7/2025).

Yusuf menjelaskan bahwa selain kerja sama antarlembaga, perbaikan dalam sistem pelaporan dan peningkatan kegiatan langsung di lapangan menjadi faktor utama penurunan angka stunting. Sebelumnya, laporan dari program-program penanganan stunting dinilai belum maksimal. Namun pada tahun 2024, pelaporan lebih terintegrasi, dan aktivitas di lapangan meningkat secara signifikan.

Langkah-langkah strategis yang dilakukan antara lain melalui pengadaan tablet tambah darah untuk remaja putri dan ibu hamil, pemberian makanan bergizi kepada ibu hamil dan anak di bawah usia dua tahun, serta pendampingan aktif dari tenaga lapangan keluarga berencana (PLKB). Pemerintah juga memperkuat edukasi kepada calon pengantin melalui kerja sama dengan Kementerian Agama guna mencegah pernikahan dini, dan mengaktifkan kembali pelayanan Posyandu dengan melibatkan masyarakat secara luas.

Menurut Yusuf, semua komponen bergerak secara terpadu. Keterlibatan masyarakat, optimalisasi kader, serta konsistensi dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjadi pilar penting dalam penurunan angka stunting di Donggala.

“Semua sektor digerakkan. Pendampingan lebih intensif, laporan makin rapi, perhatian makin kuat. Dari sinilah peningkatan prestasi itu hadir,” tutupnya.

Pemerintah Kabupaten Donggala berkomitmen untuk terus memperkuat kerja kolaboratif ini agar target penurunan stunting nasional sebesar 14 persen dapat tercapai pada tahun mendatang. Capaian ini menunjukkan bahwa dengan kemauan politik yang kuat dan gerak bersama, Donggala mampu membangun masa depan anak-anaknya menjadi lebih sehat dan berkualitas.