JAKARTA — Kejaksaan Agung Republik Indonesia melalui Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) memeriksa 12 orang saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero), Subholding, dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) untuk periode tahun 2018 hingga 2023. Rabu,16 April 2025.
Pemeriksaan tersebut dilakukan guna memperkuat alat bukti serta melengkapi berkas perkara atas nama tersangka YF dan kawan-kawan (dkk).
Berikut ini daftar saksi yang telah dimintai keterangan:
- PKP – Koordinator Penilaian Pengembangan Usaha Hulu Migas, Direktorat Pembinaan Usaha Hulu, Ditjen Migas, Kementerian ESDM.
- KSN – Manager Market Analyst Development ISC, PT Pertamina (Persero).
- SMR – Direktur PT Pelayaran Sakti Erawan.
- WB – Key Account Government, PT Pertamina Patra Niaga.
- FH – Manager One Solution, PT Pertamina Patra Niaga.
- AAHP – Vice President PTD, PT Pertamina Patra Niaga.
- PA – Vice President Production Planning & Monitoring, PT Kilang Pertamina Internasional.
- RS – Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi, SKK Migas.
- DM – Kepala Divisi Bumi, SKK Migas.
- RF – Manager Operation M&E, PT Orbit Terminal Merak.
- MW – Manager Planning & Controlling ISC, PT Kilang Pertamina Internasional (periode 2020).
- SMT – Direktur PT Pelayaran Sakti Erawan.
“Pemeriksaan berlangsung secara intensif di Gedung Bundar Kejaksaan Agung dan merupakan bagian dari upaya penegakan hukum dalam skandal korupsi sektor energi yang melibatkan pengelolaan minyak mentah dan produk kilang,” ungkap Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar.
Kasus ini menjadi sorotan publik mengingat strategisnya sektor migas bagi perekonomian nasional.
Pihak Kejaksaan menyatakan akan terus menggali keterangan dari berbagai pihak untuk mengungkap jaringan dan modus yang digunakan dalam perkara ini.
