DONGGALA, Rajawalinet.co – Kepala Bidang Kesejahteraan Keluarga Dinas P2KB Donggala, Yesi Natalia Pangkey, mengingatkan bahwa stunting bukan semata disebabkan oleh kekurangan gizi, melainkan juga minimnya perhatian dan keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak, terutama pada masa remaja.
“Stunting bukan hanya karena kurang gizi, tapi juga karena kurangnya perhatian dari orang tua. Banyak yang terlalu sibuk dengan urusan masing-masing dan lupa memantau serta membimbing anak di rumah,” ungkap Yesi pada Rabu (2/7/2025).
Ia menekankan bahwa remaja yang kurang diawasi rentan terjerumus dalam pergaulan bebas. Kondisi ini, menurutnya, kerap berujung pada kehamilan di luar nikah—salah satu faktor penyebab bayi lahir dalam kondisi berisiko stunting.
Yesi menegaskan pentingnya kesiapan usia menikah sebagaimana direkomendasikan oleh BKKBN, yakni 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.
“Ketika seseorang menikah pada usia yang matang, mereka lebih siap secara fisik dan mental. Suplemen gizi ibu hamil juga lebih terjamin karena sudah ada kesiapan finansial dan tanggung jawab,” ujarnya.
Namun, kesiapan menikah bukan satu-satunya fokus. Yesi mengajak orang tua untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan materi anak, tetapi juga hadir secara emosional. Komunikasi terbuka, kata dia, sangat penting untuk membentuk hubungan yang sehat antara orang tua dan anak.
“Anak-anak harus merasa nyaman bercerita kepada orang tuanya. Jika tidak, mereka akan mencari pelampiasan ke orang lain yang belum tentu memberi pengaruh positif. Di sinilah pentingnya ruang dialog dan kepercayaan,” jelasnya.
Ia bahkan membagikan pengalaman pribadinya dalam membangun kepercayaan di rumah. Anak-anaknya, menurut Yesi, diberi batasan waktu beraktivitas dan diminta melakukan video call jika pulang terlambat, sebagai bentuk saling menjaga.
Yesi berharap para orang tua di Donggala dapat lebih aktif dan terlibat dalam mendampingi pertumbuhan dan perkembangan anak, bukan hanya dalam hal nutrisi, tapi juga perhatian dan kasih sayang.
“Kalau orang tua hadir sepenuhnya, dari sisi gizi dan psikologi, kita bisa cegah stunting sejak dari rumah,” pungkasnya.