PALU, Rajawalinet.co – Longsor kembali mengguncang area tambang emas Poboya, Rabu (3/9/2025) sekitar pukul 16.30 WITA. Peristiwa ini terjadi di kawasan “Rica-Rica”, lokasi yang sejak akhir 2023 digarap PT Macmahon Indonesia (MMI), anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
Video longsor yang beredar di sejumlah grup WhatsApp warga menunjukkan tanah bagian atas amblas. Seorang sumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya mengatakan, longsor membuat aktivitas alat berat langsung berhenti.
“Sejak sore itu semua alat berat dihentikan sementara. Kami belum tahu apakah ada korban jiwa, karena lokasi dijaga sangat ketat,” ujar sumber tersebut, Rabu malam.
Ia menambahkan, MMI baru mulai beroperasi pada November 2023 dengan sistem tambang terbuka di lahan sekitar 20 hektare.
“Belum genap setahun, tapi sudah terjadi kerusakan serius,” tegasnya.
Warga lingkar tambang sejak awal menolak masuknya perusahaan ini. Mereka menilai keberadaan MMI hanya membawa risiko bagi keselamatan.
“Kami menolak tambang yang hanya menguntungkan perusahaan tetapi merusak alam dan mengancam keselamatan warga,” kata seorang tokoh masyarakat Poboya.
Kekhawatiran warga bukan tanpa alasan. Poboya berada tepat di jalur aktif Sesar Palu-Koro. Sistem tambang bawah tanah (underground mining) yang direncanakan perusahaan mulai 2027 dikhawatirkan memperbesar potensi bencana.
“Kalau tetap dipaksakan, risikonya bukan hanya bagi masyarakat Poboya, tapi juga Kota Palu,” ujar sumber lain.
Selain ancaman longsor, pemerhati lingkungan juga menyoroti dampak hidrogeologi. Penambangan bawah tanah berpotensi merusak cadangan air tanah dan ekosistem pegunungan yang selama ini menjadi penyangga kehidupan masyarakat Palu.
Sementara itu, PT Citra Palu Mineral (CPM) sebagai pemilik Kontrak Karya (KK) sebelumnya memastikan, aktivitas penambangan akan mematuhi regulasi dan mengutamakan keselamatan. Namun, fakta longsor di lapangan justru memperkuat kritik masyarakat.
“Legalitas kontrak kerja MMI dengan CPM pun belum jelas. Itu yang kami pertanyakan sejak awal,” tegas sumber tersebut.