Lagi, Kegiatan Jum’at Curhat

Polres Sigi Bersama Masyarakat Kotapulu Bahas Solusi Masalah Sosial dalam Jumat Curhat

Lagi, Kegiatan Jum’at Curhat
Situasi Saat Kegiatan Jumat Curhat/Foto: Ist

SIGI – Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) dan Kepolisian Resor Sigi (Polres Sigi) kembali menggelar kegiatan “Jumat Curhat” sebagai bagian dari upaya mendekatkan diri dengan masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, pada Jumat (18/10/2024), dan dihadiri oleh sejumlah pejabat Polres Sigi serta tokoh masyarakat setempat.

Kapolda Sulteng diwakili oleh Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sulteng, AKBP Sugeng Lestari, bersama Kasiwas Polres Sigi, AKP H. I Ketut Suarnaya, mewakili Kapolres Sigi, nampak akrab berdialog dengan warga. Beberapa pejabat lainnya seperti Kasatintelkam Polres Sigi, Iptu Hendra, S.H, Kasihumas Polres Sigi, Iptu Nuim Hayat, S.H, serta Kasattahti Polres Sigi, Iptu Yohan Daud, S.Sos., M.H, turut hadir bersama Bhabinkamtibmas Desa Kotapulu dan perangkat desa serta Lembaga Adat Desa Kotapulu.

Dalam sesi dialog tersebut, warga Desa Kotapulu menyampaikan berbagai keluhan berkaitan dengan masalah keamanan dan sosial. Salah satu keluhan muncul adalah tentang anak-anak berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor, meskipun belum cukup umur. Warga juga menyoroti peran lembaga adat dalam penanganan masalah di desa, maraknya kasus pencurian, serta kekhawatiran terkait penyalahgunaan narkoba dan fenomena anak-anak di bawah umur terlibat dalam “ngelem” (menghirup lem).

“Anak-anak belum cukup umur tidak seharusnya diizinkan mengendarai sepeda motor. Ini adalah tanggung jawab orang tua, karena banyak kecelakaan fatal melibatkan pengendara di bawah umur,” jelas AKBP Sugeng.

Terkait peran lembaga adat, AKBP Sugeng mengapresiasi upaya masyarakat dalam menyelesaikan masalah secara kekeluargaan melalui pendekatan restoratif justice.

“Namun, kesepakatan semua pihak terlibat tetap menjadi syarat utama dalam penyelesaian perkara di luar pengadilan,” tambahnya.

Masalah narkoba dan “ngelem” juga menjadi perhatian serius dalam pertemuan tersebut. AKBP Sugeng mengajak masyarakat untuk lebih proaktif dalam mengawasi lingkungan sekitar dan melaporkan jika ada aktivitas mencurigakan.

“Pengawasan anak-anak perlu ditingkatkan, dan apabila ada indikasi penyalahgunaan narkoba atau ngelem, segera laporkan kepada perangkat desa atau Bhabinkamtibmas,” ujarnya.

Kasus pencurian di Desa Kotapulu pun mendapat atensi khusus. Pihak kepolisian menyarankan warga untuk meningkatkan keamanan dengan memasang CCTV di lokasi-lokasi publik dan kantor, serta meminta agar warga terus menjalin komunikasi dengan penyidik terkait perkembangan kasus sudah dilaporkan.

Di penghujung acara, AKBP Sugeng mengingatkan warga terkait Pilkada Serentak 2024. Ia mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak jelas kebenarannya. “Hindari politik praktis, mari kita jaga kondusivitas desa kita,” pesannya.

Kepala MTs Alkhairat Dolo, Srimasani, turut hadir menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan Jumat Curhat ini.

“Kami berterima kasih kepada pihak kepolisian  sudah mendengarkan keluh kesah warga. Kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat sangat kami apresiasi,” ujar Srimasani.

Kegiatan Jumat Curhat ini diharapkan dapat terus menjadi jembatan komunikasi antara kepolisian dan masyarakat, guna menciptakan lingkungan lebih aman dan harmonis.

Penulis: DzulfikarEditor: Adillah