Bus Trans Palu Berhenti Sementara, Beroperasi Kembali 1 Januari 2026

Kepala Dinas Perhubungan Kota Palu, Trisno Yunianto, menjelaskan bahwa penghentian sementara ini dilakukan hingga akhir Desember 2025. Layanan diperkirakan kembali beroperasi pada 1 Januari 2026, setelah pembangunan sekitar 30 halte dan 100 bus stop rampung.

Bus Trans Palu Berhenti Sementara, Beroperasi Kembali 1 Januari 2026
Sebuah armada Bus Trans Palu/Sumber: KabarSulteng.id

PALU, Rajawalinet.co — Dinas Perhubungan Kota Palu resmi menghentikan sementara operasional seluruh unit Bus Trans Palu mulai Senin (20/10/2025). Keputusan ini diambil untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan, sekaligus menunggu penyelesaian pembangunan halte dan rambu bus stop baru.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Palu, Trisno Yunianto, menjelaskan bahwa penghentian sementara ini dilakukan hingga akhir Desember 2025. Layanan diperkirakan kembali beroperasi pada 1 Januari 2026, setelah pembangunan sekitar 30 halte dan 100 bus stop rampung.

“Alasannya agar pelayanan lebih efektif dan efisien. Proses pengadaan halte sedang berjalan dan ditargetkan selesai pertengahan Desember. Kami berharap pada 1 Januari 2026 Bus Trans Palu sudah bisa beroperasi kembali dengan halte dan rambu stop yang baru,” ujar Trisno saat diwawancarai, Senin (20/10/2025).

Ia menambahkan, evaluasi juga dilakukan terhadap jalur atau koridor yang dinilai kurang efektif. Dinas Perhubungan berencana menata ulang rute lama sekaligus membuka koridor baru menuju Watusampu.

“Kami akan buka jalur dari Tipo ke Watusampu karena selama setahun terakhir belum terlayani. Walaupun ada bus dari Donggala, tarif kami lebih terjangkau, hanya Rp5.000, sementara mereka Rp10.000,” jelasnya.

Menurut Trisno, selama ini banyak pengemudi tidak berhenti di titik yang telah ditentukan karena kurangnya tanda atau rambu. Kondisi itu membuat penumpang kesulitan naik dan turun.

“Bus Trans Palu bukan angkutan kota yang bisa berhenti sembarangan. Jadi perlu tanda yang jelas agar pengemudi dan penumpang sama-sama tahu titik pemberhentian,” katanya.

Selain masalah jalur, Dinas Perhubungan juga menilai halte yang ada tidak layak. Banyak halte tidak memiliki tempat duduk dan tidak melindungi penumpang dari panas.

“Tempat menunggu sekarang tidak nyaman, bahkan tidak memenuhi standar. Makanya halte dan bus stop baru wajib dibangun supaya masyarakat merasa nyaman,” tambah Trisno.

Evaluasi juga dilakukan terhadap ketersediaan armada. Trisno mengakui ada pengurangan bus di koridor tertentu, seperti jalur Palu–Pantoloan, dari sepuluh menjadi tiga unit. Setelah evaluasi, pihaknya akan mengembalikan jumlah armada sesuai kebutuhan masyarakat.

Dinas Perhubungan mencatat sejak mulai beroperasi pada Oktober 2024 hingga September 2025, sebanyak 111.043 penumpang umum dan 35.014 pelajar atau mahasiswa telah menggunakan layanan Bus Trans Palu.

“Jadi ini bukan karena kurangnya peminat. Kami hanya ingin memastikan pelayanan lebih baik dan lebih efisien bagi masyarakat Kota Palu,” tegas Trisno.

Pembangunan halte dan bus stop baru diharapkan selesai Desember 2025, dengan sebagian di antaranya merupakan hasil kerja sama program CSR. Bus stop baru nantinya dilengkapi rambu bercahaya dan kursi tunggu untuk penumpang.

error: Content is protected !!