PALU, Rajawalinet.co – Warga Jalan Padat Karya, Kelurahan Palupi, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, digemparkan oleh penemuan jasad seorang pria berinisial A.S. (52) di dalam rumahnya, Minggu malam (19/10/2025). Peristiwa ini meninggalkan banyak tanda tanya setelah sejumlah saksi menyebut adanya suara minta tolong dan luka mencurigakan di tubuh korban.
Korban pertama kali ditemukan oleh adik kandungnya, S.S. (51), yang datang berkunjung bersama istrinya sekitar pukul 19.10 WITA. Saat tiba, rumah tampak gelap karena listrik padam, dan pintu depan dalam keadaan terbuka. Begitu masuk ke ruang tamu, S.S. mendapati sang kakak dalam posisi telungkup di lantai, tak lagi bernyawa.
“Kami menerima laporan sekitar pukul 19.30 WITA dan langsung menuju lokasi untuk melakukan olah TKP. Lokasi segera diamankan dan garis polisi dipasang,” ujar Kapolsek Palu Selatan, AKP Muhammad Kasim, SH, kepada wartawan.
Keterangan para saksi menambah teka-teki kematian A.S.
Salah satu warga, K.S. (28), mengaku sempat berbicara dengan korban sehari sebelumnya, Sabtu sore (18/10/2025). Dalam percakapan itu, korban sempat menanyakan apakah tetangga mendengar suara ribut di sekitar rumahnya dalam beberapa malam terakhir.
Yang lebih mengejutkan, K.S. juga melihat luka di pelipis kanan dan memar di mata kanan korban. Saat ditanya penyebabnya, korban hanya menjawab tidak tahu dan mengaku kamarnya dalam keadaan berantakan saat ia bangun tidur.
Tak lama berselang, Minggu malam, korban ditemukan tak bernyawa.
Dari hasil pemeriksaan awal di lokasi, polisi menemukan indikasi adanya kekerasan fisik. Jenazah A.S. kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Sulteng untuk dilakukan visum et repertum (VER) sekitar pukul 21.10 WITA.
Kapolresta Palu Kombes Pol Deny Abrahams, S.H., S.I.K., M.H. menegaskan pihaknya tengah melakukan penyelidikan menyeluruh.
“Kami akan bekerja profesional dan transparan. Mohon masyarakat tidak berspekulasi sebelum hasil pemeriksaan medis keluar,” ujarnya.
Kombes Deny juga mengungkapkan bahwa Polresta Palu telah berkoordinasi dengan Polda Sulawesi Tengah, setelah keluarga korban secara resmi melaporkan dugaan kekerasan dalam peristiwa ini.
“Kami berkomitmen mengungkap kasus ini secara cepat dan terbuka demi keadilan bagi keluarga korban,” tegasnya.
Sementara itu, kesaksian warga sekitar semakin memperkuat dugaan adanya peristiwa mencurigakan. Seorang pemilik kios di depan rumah korban mengaku melihat korban masih berbelanja rokok sekitar pukul 14.00 WITA di hari kejadian. Dengan begitu, diperkirakan korban meninggal pada sore hari.
Saksi lain, K.S., juga menuturkan bahwa pada Kamis malam (16/10/2025) sekitar pukul 22.00 WITA, ia sempat mendengar suara perempuan meminta tolong dari arah rumah korban.
Kini, polisi masih menunggu hasil resmi visum dari RS Bhayangkara dan terus menggali keterangan dari saksi-saksi untuk memastikan apakah kematian A.S. disebabkan oleh tindak kekerasan atau faktor lain.
Misteri ini pun masih menjadi pembicaraan hangat warga Palupi, yang berharap kebenaran segera terungkap.