Parigi Moutong Serukan Aksi Bebas Sampah Plastik di Laut

Gerakan Bersama Jaga Laut dari Sampah Plastik

Parigi Moutong Serukan Aksi Bebas Sampah Plastik di Laut
Keadaan Saat Pembersihan Laut di TPI Nelayan Kelurahan Kampal/Foto: Diskominfo Parimo

PARIGI MOUTONG – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan melalui peluncuran Gerakan Cinta Bahari, dirangkaikan dengan aksi bersih pantai dan laut di TPI Nelayan Kelurahan Kampal, Jumat (29/11/2024).

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Mawardin, mewakili Penjabat (Pj) Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo.

Dalam sambutannya, Mawardin menyoroti tantangan besar dihadapi dalam menjaga ekosistem laut.

“Kebijakan sering kali tidak cukup kuat atau tidak terlaksana dengan baik, sementara aktivitas manusia, seperti pembangunan pesisir yang tidak ramah lingkungan, memperparah kerusakan. Untuk itu, pemerintah hadir dengan berbagai program dan kebijakan pelestarian laut guna menjaga keberlanjutan ekosistem dan sumber daya alam di dalamnya,” ungkapnya.

Salah satu langkah nyata adalah program Gerakan Bebas Sampah Plastik di Laut, bertujuan untuk mengurangi pencemaran plastik di perairan Indonesia. Mawardin menegaskan pentingnya kesadaran kolektif masyarakat dalam mendukung upaya ini.

“Melalui pendekatan berbasis komunitas, kami berharap dapat menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap lingkungan laut,” tambahnya.

Kabupaten Parigi Moutong, dengan wilayah seluas 6.231,85 km² dan populasi 443.170 jiwa, menghadapi ancaman serius terhadap ekosistem lautnya. Beberapa faktor utama menyebabkan kerusakan laut antara lain:

  1. Penangkapan ikan ilegal menggunakan bahan peledak, bius, dan racun.
  2. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga dan mengelola laut.
  3. Pencemaran laut yang didominasi oleh sampah plastik.

Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah merumuskan langkah-langkah strategis, seperti:

  • Penegakan hukum untuk mencegah tindakan destruktif dan ilegal fishing.
  • Penerapan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) dan aksi bersih pantai melibatkan masyarakat.
  • Edukasi kepada masyarakat mengenai dampak kerusakan ekosistem perairan.

“Gerakan ini tidak hanya untuk mengurangi sampah plastik, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran dan kebijakan yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan,” lanjut Mawardin.

Gerakan Cinta Bahari diharapkan menjadi tonggak perubahan pola pikir masyarakat, khususnya di Kabupaten Parigi Moutong. Dengan melibatkan warga Kelurahan Kampal dan sekitarnya, gerakan ini bertujuan untuk menciptakan kolaborasi nyata antara pemerintah, komunitas lokal, dan pemangku kepentingan lainnya.

“Dengan program ini, kita berharap dapat mengelola wilayah pesisir dan laut secara bijak, sehingga dapat diwariskan kepada generasi mendatang dalam keadaan lebih baik,” tutup Mawardin.

Semangat cinta bahari saat digaungkan hari ini, diharapkan mampu membawa perubahan besar bagi keberlanjutan ekosistem laut dan kehidupan pesisir.

Penulis: DzulfikarEditor: Adillah
error: Content is protected !!