Parigi Moutong Gelar Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-116, Soroti Potensi “Indonesia Emas” di Era Digital

Staf Ahli Bidang Pemerintah dan Kesra Kabupaten Parigi Moutong, Mawardin / Foto: Ist

PARIGI MOUTONG – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melaksanakan Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 yang dirangkaikan dengan Upacara 17 Bulan Berjalan di halaman Kantor Bupati Parigi Moutong pada Senin (20/5/2024).

Staf Ahli Bidang Pemerintah dan Kesra Kabupaten Parigi Moutong, Mawardin, bertindak sebagai Pembina Upacara dan membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie Setiadi.

Dalam sambutannya, Budi Arie menekankan bahwa kemajuan teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan modern dan telah mendorong perubahan revolusioner dalam kehidupan manusia.

“Banyak kesulitan yang berhasil disolusikan oleh teknologi. Di zaman sekarang ini jelas, dia yang menguasai teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban. Di titik ini, gambarannya makin jelas, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong ‘Indonesia Emas’,” ungkapnya.

Budi Arie juga menyoroti pesatnya perkembangan teknologi digital yang telah melesat jauh melampaui ekspektasi, memungkinkan dunia untuk terasa lebih kecil dan jarak menjadi tidak relevan.

Lebih lanjut, Budi Arie menggarisbawahi pentingnya mengelola bonus demografi Indonesia dengan bijaksana. Dengan 60% penduduk Indonesia berusia produktif, ada peluang besar untuk mengembangkan inovasi teknologi dan pertumbuhan ekonomi. Presiden Joko Widodo telah berulang kali menyatakan bahwa peluang Indonesia untuk menjadi negara maju akan maksimal dalam 10 hingga 15 tahun ke depan jika bonus demografi ini dikelola dengan baik.

“Bonus demografi yang dimiliki Indonesia haruslah dikelola dengan kebijaksanaan. Salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya adalah adopsi teknologi digital,” lanjutnya.

Dengan penetrasi internet yang mencapai 79.5% dari total populasi dan potensi ekonomi digital ASEAN yang diperkirakan meroket hingga 1 triliun USD pada tahun 2030, transformasi digital dianggap mampu menciptakan lapangan kerja baru, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan produktivitas serta profitabilitas bisnis.

Budi Arie juga menekankan bahwa transformasi digital dapat meningkatkan akses terhadap teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta membantu Indonesia keluar dari middle-income trap.

“Perekonomian Indonesia harus tumbuh di kisaran 6 hingga 7% untuk dapat mencapai target negara berpendapatan tinggi atau negara maju pada tahun 2045,” katanya.

Dengan pencanangan percepatan transformasi digital nasional oleh Presiden Joko Widodo dalam beberapa tahun terakhir, tantangan-tantangan dapat dihadapi bersama. Kerja bersama seluruh komponen bangsa telah menggerakkan roda transformasi dengan pasti, mulai dari kalangan perkotaan hingga pedesaan di seluruh penjuru tanah air.

“Kemajuan telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu,” ujar Budi Arie menutup sambutannya, menekankan bahwa seluruh potensi sumber daya alam, bonus demografi, dan potensi transformasi digital merupakan modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045.”

Penulis: DiskominfoEditor: Dzulfikar
error: Content is protected !!