BUOL – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Buol buka suara soal kasus dugaan suap Panitia Khusus (Pansus) yang dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR-D) Kabupaten Buol untuk menangani kasus yang di alami Petani Plasma.
“Terkait dugaan suap pansus, kami belum mendapatkan informasi valid, sehingga tanggapan lebih jauh mungkin belum bisa diberikan,” ucap Ketua HMI Cabang Buol, Rahmat Pontoh ke media ini. Rabu,(9/8/23).
Hanya saja, kata dia, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi bias informaai yang mengakibatkan ketidak nyamanan publik, maka pihak APH harusnya segera melakukan pres liris terkait dugaan kasus pansus ini.
“Apapun tanggapan APH terkait kasus ini setidaknya ada informasi awal untuk masyarakat, apakah ini masih dalam proses investigasi atau apapun itu APH harus angkat bicara agar publik tidak tergiring oleh opini2 liar yang mengakibatkan kerugian bagi banyak kalangan,” ungkap Rahmat.
Menurutnya, sebagai pemuda tentu mengharapkan kehidupan masyarakat selalu memupuk rasa kepedulian terhadap kondisi-kondisi sosial.
“Selaku mahasiswa juga memiliki rasa tanggung jawab dan tugas untuk menjadi agen control, dan perubahan ke arah yg lebih baik,” kata Pimpinan HMI Buol itu.
Rahmat juga mengatakan, terkait unjuk rasa masyarakat petani plasma, memang kami sudah di hubungi oleh berbagai pihak untuk mendiskusikan terkait tuntutan buruh.
“Hanya saja kami sejauh ini belum terlibat pada diskusi, rapat dan aksi-aksi buruh di karenakan masih dalam kondisi pelaksanaan kegiatan di internal Organisasi,” pungkasnya.