PALU – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu menghimbau para peternak yang berada di kawasan Tempat Pembuagan Akhir (TPA) Poi Panda Kawatuna, agar lebih memperhatikan kondisi kesehatan pangan hewan ternak sapi tersebut.
Berdasarkan pantauan media ini, ribuan hewan ternak sapi yang berda di TPA Kawatuna memakan limbah sampah yang berada dilokasi tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu, Asharini Mastura mengatakan, hewan ternak yang dilepaskan secara liar itu banyak di temukan di TPA Kawatuna, yang dimana kondisi pangan yang di konsumsi hewan tersebut tidak baik karena memakan sampah.
“Bisa di bilang sapi-sapi yang berada di sana itu tidak sehat untuk dikonsumsi karena memakan limbah sampah. Olehnya itu kami akan terus berkoordinasi kepada pemilik ternak untuk rutin melakukan pemeriksaan hewan ternaknya agar terhindar dari peyakit yang tidak di inginkan. ,” katanya kepada rajawalinet.co Sabtu (5/8/2023).
Lebih lanjut, kata Ashariani, pihaknya juga terus melakukan pendekatan kepada pemilik ternak agar tidak lagi melepaskan secara liar hewan ternaknya untuk mencari pakan yang tidak sehat untuk dikonsumsi sapi-sapi itu.
Ia menuturkan, dengan pemberian pakan yang tepat dan berkualitas, dapat memberikan nilai jual yang tinggi dan meningkatkan hasil produksi agar sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh peternak.
“Pemberian pakan yang tepat dan berkualitas harus dilakukan secara konsisten. Jika pemberiannya tidak dilakukan secara konsisten, maka akan mengakibatkan pertumbuhan sapi tersebut terganggu,” tuturnya.
Olehnya itu, ia berharap peternak yang ada di TPA Kawatuna kedepanya lebih memerhatiakan kondisi pagan yang diberikan kepada hewan ternaknya.
Ia menambahkan, nantinya Pemerintah Kota (Pemkot) akan merencanakan membuat satu kawasan untuk menampung hewan ternak liar dan
yang sudah tidak terurus lagi. Tentunya kawasan tersebut mempunyai tempat pakan yang bersih dan mempunya pengolaan limbah dari ternak.
“Kalau pak Walikota sendiri sudah ada rencana mau buat satu kawasan peternakan hewan. Jadi kalau ada peternak yang tidak mampu lagi mengurus sapi ternaknya akan ditempatkan di lokasi itu, guna untuk menguragi hewan tenak yang berkeliaran dinjalan atau dilokasi yang kurang baik seperti di TPA,” pungkasnya.