DLH Palu Akui Sulit Tangani Hewan Ternak Di TPA Kawatuna

Sosialisasi pun tidak memberikan dampak untuk merubah kebiasaan mereka sebagai peternak

Sapi di kawasan tempat pembuangan sampah akhir kawatuna. Foto/Wulan

PALU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu mengungkapkan ratusan hewan ternak sapi yang berada di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sulit untuk dihilangkan dari Kawasan tersebut.

Pasalnya, di TPA tersebut darahnya mengandung timbal atau zat berbahaya, jika sering di
konsumsi manusia menimbulkan efek kurang baik untuk kesehatan.

Sekretaris DLH Kota Palu, Ibnu Mundzir menjelaskan, sapi  di TPA Kawatuna menjadi permasalahan berat di atasi Pemerintah Kota (Pemkot) dikarenakan warga lokal terbiasa dengan system gembala mereka.

“Peternak di TPA sudah mempunyai pola-pola kebiasaan yang susah dihilangkan yaitu bergembala dimana membiasakan ternaknya mencari makan sendiri contohnya memakan limbah sampah yang berada di TPA tanpa memikirkan dampak negative kepada pada manusia,” Jelasnya Jumat (28/7/2023).

Lebih lanjut, kata Ibnu, Sosialisasi pun tidak memberikan dampak untuk merubah kebiasaan mereka sebagai peternak.

Ia menambahkan, dalam menuju Adipura penilaian paling terbesar yaitu TPA, dimana dilokasi tersebut tidak boleh ada hewan ternak berkeliaran.

“sekarang Pemerintah Kota terus mencari solusi tentang bagaimana peternak tidak lagi membiarkan sapi-sapi berkeliaran dan memakan sampah yang berada di TPA,” tambahnya.

Ia menghimbau, kepada para peternak segera membuat tempat tersendiri untuk memelihara hewan ternak mereka sehingga tidak berkeliaran dimana-mana hingga menciptakan lingkungan yang bersih dan tentunya dagingnya aman dikonsumsi.

“Besar harapan saya, peternak di Kota Palu bisa menghilangkan kebiasaan tersebut dan terus memperhatikan pangan hingga kondisi kesehatan hewan ternaknya,” harapnya.

Penulis: Wulan
error: Content is protected !!