PALU – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah menyebut telah menangani ratusan Pinjaman Online (Pinjol) dan Investasi Ilegal di tahun 2023 ini.
Hal itu disampaikan Kepala OJK Provinsi Sulawesi Tengah, Triyono Raharjo saat menghadiri kegiatan Jurnalis Update Sektor Jasa Keuangan di Café Foodie. Selasa,(27/7/23).
“Di Tahun 2023 ini Tim Satgas Waspada Investasi tercatat telah melakukan penanganan terhadap 15 entitas investasi illegal dan 584 pinjaman online illegal,” ucapnya
Triyono menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terjebak di pinjaman online dan investasi illegal. Masyarakat agar selalu cek Legal dan Logis nya penawaran investasi maupun pinjaman, juga perhatikan hak dan kewajibannya. Masyarakat dapat menghubungi layanan konsumen OJK di 081-157-157.
Selain itu, Triyono juga memaparkan beragam hal terkait upaya OJK dalam mendorong perekonomian melalui program-program kemitraan dengan
pemerintah Daerah dan program edukasi keuangan dalam rangka peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
“Sepanjang semester I tahun 2023 ini Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah telah melaksanakan 15 (lima belas) kegiatan edukasi, dengan total peserta edukasi mencapai 1.519 peserta dengan fokus target edukasi yaitu pelajar, pelaku UMKM, ibu rumah tangga, dan masyarakat 3T,” ujar Triyono
Menurutnya, beragam program kemitraan dengan pemerintah daerah juga telah dilaksanakan melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) diantaranya, program Business Matching, digitalisasi keuangan, dan Satu Rekening Satu Pelajar.
Diketahui, program unggulan TPAKD di Provinsi Sulawesi Tengah diantaranya Business Matching Petani Gula Aren dan digitalisasi layanan keuangan di kawasan kuliner toboli yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong.
Program Satu Rekening Satu Pelajar kepada 15.000 pelajar tingkat SMP dan 6.000 pelajar tingkat Sekolah Dasar yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Palu, serta Ekosistem Keuangan Inklusif di Wilayah Pedesaan – Desa Wisata Luk Panenteng yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan.
Pada periode Triwulan II 2023 secara year on year indikator perbankan yaitu aset, dana pihak ketiga, dan kredit masing-masing tumbuh sebesar 7.62%, 4.15%, dan 8.77% dengan kualitas nonperforming loan yang tetap terjaga di kisaran angka 1,82%.
Triyono juga mengatakan, pembiayaan di Sulawesi Tengah juga terus meningkat dimana per Juni 2023 ini pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan pembiayaan meningkat sebesar 19.15% yoy dengan nilai pembiayaan mencapai 5,88 Triliun rupiah dengan Non-Performing.
Financing yang masih terjaga diangka 2.44%. Untuk perkembangan pinjaman online, tercatat sebanyak 106.450 rekening peminjam aktif dengan outstanding mencapai 264,08 Miliar rupiah.
Meski jumlah outstanding cukup tinggi, TWP 90 atau tingkat wanprestasi atau kelalaian penyelesaian kewajiban yang ada pada perjanjian pendanaan di atas 90 hari sejak jatuh tempo masih terjaga diangka 1.79%
Di sektor Pasar Modal pertumbuhan investor di Sulawesi Tengah juga terus meningkat.
Tercatat pada Triwulan II 2023 ini terdapat 80.253 rekening investasi dengan share
sebesar 72.71% untuk reksadana (57.949 rekening), saham sebesar 24.51% (19.669
rekening) dan SBN sebesar 3.28% (2.635 rekening) dengan nilai transaksi mencapai
594,26 Miliar rupiah.
OJK terus berkomitmen melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak
dalam rangka pemerataan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah melalui berbagai
macam inisiatif, program kerja, dan stimulus di Sektor Jasa Keuangan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas sinergi dan kolaborasi yang baik selama ini dengan seluruh stakeholders termasuk diantaranya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Seluruh anggota Forkopimda, dan Pelaku Industri Jasa Keuangan sehingga berbagai kebijakan yang dikeluarkan dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat,” tutup Kepala OJK Provinsi Sulteng.