PALU – Sebanyak 359 peserta dinyatakan lulus dalam pelaksanaan seleksi pendidikan pembentukan Bintara Polri tahun anggaran 2023. Salah satunya seorang anak yatim piatu dan pekerja buruh bangunan.
Muhammad Rendi Ahmad Putra, asal pengiriman Polresta Palu, anak yatim piatu juga bekerja sebagai buruh bangunan mempunyai cita-cita untuk menjadi abdi negara.
Dengan semangat belajar dan berlatih, kegagalan mendaftar menjadi anggota Polri tahun 2022 tidak menyurutkannya untuk meraih cita-cita.
Hal itu dibuktikannya pada seleksi penerimaan anggota Polri T.A 2023, Muhammad Rendi Ahmad Putra dinyatakan lulus mengikuti pendidikan pembentukan Bintara Polri Gelombang II T.A 2023 di SPN Polda Sulteng.
Rendi menceritakan, tahun 2014 saat dirinya berusia 11 tahun masih duduk dibangku kelas 5 SD ditinggal pergi sang ayah yang berprofesi sebagai tukang bangunan menghadap sang Khaliq. 26 hari kepergian ayahnya, kembali ibunda tercintanya ikut menyusul ayahnya.
Sebagai anak yatim piatu, keluarga yang berprofesi sebagai tukang bangunan berempati untuk merawat dan mendidiknya, disaat-saat libur sekolah waktunya digunakan untuk menjadi buruh bangunan.
Walaupun dirinya yatim piatu, semangat untuk menempuh pendidikan dilakukannya dan saat ini dirinya berstatus sebagai mahasiswa semester II di Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu.
“Terima kasih kepada keluarga, sepupu dan tante-tante yang telah merawatnya selama ini,” ujar Rendi
Ia juga meyakini, apabila orang tuanya tahu pasti bangga dengan apa yang diraihnya saat ini. Dan apa yang saya dapatkan ini akan saya persembahkan kepada kedua orang tua saya dan keluarga yang telah merawat saya selama ini.
Lebih lanjut, Rendi juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Kapolri serta bapak Kapolda Sulteng, bapak Karo SDM Polda Sulteng serta seluruh panitia yang telah menyediakan penerimaan Bintara Polri secara transparan, bersih, akuntabel dan humanis,
“Semoga apa yang telah kalian berikan selama dalam penyedian Bintara Polri ini semoga dibalas oleh Allah SWT, Aamiin Ya Robal Allamiin,” pungkasnya.