PALU – Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Sulawesi Tengah mengumumkan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak warga di wilayah itu sudah mulai menurun.
Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Disbunnak Sulteng, Dandy Alfita menjelaskan, kasus PMK di Sulteng itu sudah mulai menurun karena pihaknya masih rutin memberikan vaksin kepada hewan ternak di seluruh daerah di Sulteng.
“Alhamdulilah kasus PMK pada ternak sudah mulai turun, beberapa kabupaten sudah ada yang nol kasus,” jelasnya Selasa (25/7/2023).
Lebih lanjut, kata Dandy, pihaknya telah mengintensifkan pemberian vaksinasi sejak bulan September 2022 hingga Juni 2023 dengan sebanyak 80.000 ekor ternak sapi telah diberikan vaksinasi PMK.
Berdasarkan data per 10 Juli hingga 17 Juli 2023, Kabupaten Donggala menjadi daerah dengan kasus PMK tertinggi sebanyak total 3.813 jumlah kasus, dengan rincian 126 kasus ternak mati, 2.436 ekor sembuh dan tersisa 1.251 kasus aktif.
Kemudian disusul Kabupaten Sigi sebanyak 464 total kasus PMK, dengan rincian satu ternak sapi mati, satu ternak sapi dipotong paksa, 185 ternak sapi sembuh dan tersisa 276 kasus aktif.
Selanjutnya, Kabupaten Morowali sebanyak 228 total kasus PMK, 84 ternak sembuh, sehingga tersisa 144 kasus aktif dan Kabupaten Parigi Moutong sebanyak 18 kasus aktif PMK.
“Kabupaten Toli – Toli sebelumnya 35 kasus aktif tapi sekarang sudah nol kasus. Begitu pun Kota Palu, dari 20 kasus jadi nol,” katanya.
Selain itu, ia menambahkan petugas juga telah mengawasi lalu lintas kendaraan yang mengangkut hewan ternak dari luar daerah.
“Jika petugas tidak menemukan kelengkapan dokumen surat kesehatan hewan dari daerah bersangkutan maka petugas akan mengembalikan ternak tersebut,” pungkasnya.