PALU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat presentase jumlah penduduk miskin di Sulteng Maret 2023 sebesar 395,66 ribu orang, dan meningkat sebesar 5,95 ribu orang dibandingkan periode September 2022.
Berdasarkan laporan data BPS Sulteng, persentase penduduk miskin di Sulawesi Tengah Maret 2023 sebesar 12,41 persen, meningkat sebesar 0,11 persen poin terhadap September 2022, dan meningkat 0,08 persen poin terhadap Maret 2022.
Ketua Tim Statistik Ketahanan Sosial BPS Sulteng, Jefrie Wahido mengatakan, untuk kali ini presentase jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan cukup tinggi di daerah perdesaan sebesar 14,09 persen Maret 2023.
“Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2022 sebesar 9,13 persen, turun menjadi 8,90 persen pada Maret 2023. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2022 sebesar 13,79 persen, naik menjadi 14,09 persen,”katanya Senin (24/7/2023).
Jefrie memaparkan, jika dibanding September 2022 jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 di daerah perkotaan turun sebanyak 0,82 ribu orang dari 92,93 ribu orang pada September 2022 menjadi 92,11 ribu orang Maret 2023.
Sementara itu, periode yang sama jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan naik sebanyak 6,78 ribu orang dari 296,77 ribu orang pada September 2022 menjadi 303,55 ribu orang pada Maret 2023.
Lebih lanjut, Garis Kemiskinan di Sulteng Maret 2023 tercatat sebesar Rp568.248 per kapita per bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp429.099 atau 75,51 persen, dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp139.149 atau 24,49 persen.
Data BPS Sulteng menunjukkan secara rata-rata rumah tangga miskin di Sulawesi Tengah pada Maret 2023 memiliki 5,54 ribu orang anggota rumah tangga.
Ia menambahkan, secara rata-rata maka penghasilan rumah tangga atau keluarga di Sulawesi Tengah masuk dalam kategori miskin adalah Rp3.148.094 per keluarga per bulan.
“Ada faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan, yakni nilai tukar petani (NTP), laju inflasi, tingkat pengangguran terbuka (TPT) olenya itu dibutukan kolaborasi semua pihak untuk bisa memberantas kemiskinan,” pungkasnya.