Tragedi Memilukan DiHari Raya Idul Adha Di Gorontalo: Anak Tenggelam di Kolam Pribadi Pemilik Rumah

Jeritan tangis sang ibu pecah tepat saat adzan shalat Dzuhur berkumandang, dan suasana seketika berubah menjadi penuh kesedihan.

ilustrasi anak tenggelam di kolam pemandian pribadi pemilik rumah di Desa Isimu Selatan / screenshot google

GORONTALO – Hari raya Idul Adha dikenal sebagai hari raya Qurban, merupakan momen bahagia bagi umat Muslim. Namun, kegembiraan seorang ibu di Desa Isimu Selatan, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo berubah menjadi duka yang mendalam.

Kamis pagi 29 Juni 2023, seorang ibu bersama anak lelakinya  berusia sekitar 5-6 tahun pergi ke rumah salah satu warga terbilang kaya raya di kampung itu untuk mengambil daging qurban yang akan dibagikan kepada masyarakat yang berhak menerima. Di halaman rumah  akrab dipanggil “Pak Haji,” sedang dilakukan penyembelihan lima ekor sapi qurban. Salah satu sapi dipotong khusus untuk dinikmati oleh para tamu yang datang, sementara empat ekor sapi lainnya akan dibagikan kepada masyarakat.

“Pak Haji hampir setiap tahun melaksanakan qurban, dia dikenal sebagai orang yang dermawan dan kaya di kampung ini,” ungkap seorang warga kepada media ini. Sabtu (1/7/2023)

Suasana di sekitar rumah Pak Haji ramai dengan warga yang menunggu pembagian daging qurban. Namun, kegembiraan sang ibu berubah menjadi duka yang mendalam ketika  mengetahui bahwa anaknya tenggelam dan tidak bernyawa di kolam pemandian pribadi pemilik rumah.

Jeritan tangis sang ibu pecah tepat saat adzan shalat Dzuhur berkumandang, dan suasana seketika berubah menjadi penuh kesedihan.

Rumah Pak Haji memiliki satu kolam pemandian besar dibagi menjadi dua bagian, satu untuk anak-anak dan satu untuk orang dewasa.

Sore itu, dalam keadaan menyayat hati, sang ibu, keluarga pak haji, dan warga sekitar mengiringi pemakaman sang bocah.

Rumah yang terlibat dalam tragedi tersebut merupakan milik Abdul Karim Akaseh, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XX Sulawesi Tengah.

Tragedi ini sangat menyedihkan dalam momen yang seharusnya dipenuhi dengan kebahagiaan. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Mari sama-sama mendoakan agar tragedi serupa tidak terulang di masa yang akan datang. ( R )

error: Content is protected !!