PALU– Forum Wartawan Kejati Sulteng (Forwat) ‘Wag’ beranggotakan 90an jurnalis melaksanakan acara halal bi halal di kantin Kantor Kejati Sulteng. Ba’da Sholat Jum’at , 05 Mey 2023
Acara yang dikemas santai tapi serius penuh keakraban dengan menu makanan ala prasmanan tersebut menghadirkan Kepala Kejaksaan Tinggi Agus Salim bersama jaksa penuntut umum menangani kasus minyak goreng saat bertugas di Kejagung saat ini menjadi Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah Emilwan Ridwan didampingi beberapa Asisten, Koordinator dan Kepala Seksi, serta diikuti puluhan insan pers baik media cetak maupun online.
Agus Salim notabene berasal dari Sulawesi Selatan tanah kelahiran Sultan Hasanuddin yang di juluki “ayam jantan dari timur” dalam sambutannya
Ia memohon semua dukungan, suport dari rekan-rekan insan pers ,karena tanpa rekan-rekan pers pihaknya tidak ada apa-apanya.
“Mohon dukungan rekan-rekan insan pers agar penegakan hukum di wilayah Sulteng dapat berjalan aman tuntas serta terpublikasi ke masyarakat,mana tahu masyarakat diluar sana,tanpa teman-teman menyampaikan,”katanya.
Kajati Alumni Al-Azhar Jakarta itu mengaku dirinya membangun sistem kerja yang bersinergi,saling percaya sehingga apapun omongan dari kasi penkum (Mohamad Ronald) itulah merupakan keterwakilan dari dirinya.
“Yang saya bangun suasana di Kejati adalah semua saling percaya,jangan ada judulnya matahari ada dua,atau asisten kesayangan, tidak ada itu,” tegasnya diiringi senyum khasnya.
Mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulteng Mahmud Matangara meminta insan pers untuk mengkritik kinerja dari Kejati demi tercapainya supremasi hukum.
“Ayo rekan-rekan insan pers bila melihat ada kinerja kurang baik dari aparat penegak hukum sebagai sahabat perlu mengkritisinya demi tercapainya supremasi hukum yang baik ,” ajak Mahmud.
Acara halal bi halal ini juga diwarnai dengan ceramah singkat dari Ustadz Rafiq Al Amri, yang juga merupakan alumni Al-Azhar Jakarta saat ini mencalonkan diri sebagai anggota DPD-RI perwakilan Sulteng. Ia mengingatkan kepada semua peserta acara untuk pandai-pandai bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
“Dengan adanya acara halal bi halal yang diadakan oleh Forum Wartawan Kejati Sulteng ini, diharapkan dapat mempererat hubungan kerjasama antara aparat penegak hukum dan insan pers, serta meningkatkan kinerja dalam penegakan hukum di wilayah Sulteng,” pesannya.
Dipenghujung acara,Agus Salim memberi ruang bagi insan pers dengan membuka sesi tanya jawab serta diskusi seputar penanganan kasus baik yang sedang ditangani pihaknya ataupun yang sedang santer diberitakan saat ini. Namun sebelumnya,Agus Salim menitipkan sebuah kisah renungan singkat.
Ceritanya begini;
Suatu ketika datang malaikat jibril menemui kerbau dan bertanya. “wahai kerbau,apakah engkau tidak menyesal diciptakan Allah SWT dalam bentuk seperti itu,? Mandi dilumpur yang kotor dan bau,? Jawab kerbau, “aku bersyukur dengan keadaan ini,dibanding kelelawar mandi air kencingnya”. Kata kerbau. Lalu malaikatpun menemui kalelawar. Kalelawarpun menjawab “aku bersyukur dengan keadaan ini,daripada cacing merayap ditanah yang kotor dan tidak memiliki mata,”. Malaikat pun melanjutkan perjalanannya menemui cacing, cacing pun mengaku bersyukur dengan keadaannya. “Aku bersyukur dengan keadaanku seperti ini dibanding ada mahluk Allah diciptakan sempurna tapi mereka tidak pernah merasa cukup dan bersyukur dengan apa yang dimilikinya,itulah mereka manusia,” Cerita Kajati di sambut gelak tawa peserta acara halal bi halal.